Mengejutkan, remaja ini meninggal gara-gara memakai tampon!
Merdeka.com - Natasha Scott-Falber, seorang remaja berusia 14 tahun diketahui meninggal setelah memakai tampon (semacam pembalut) untuk pertama kalinya. Natasha diperkirakan terkena sindrom langka bernama toxic shock syndrome.
Toxic shock syndrome adalah infeksi bakteri langka yang hanya menjangkiti 40 orang dalam setahun di Inggris. Sindrom langka ini bisa terjadi ketika bakteri pada kulit masuk ke aliran darah dan mengeluarkan zat beracun yang mematikan. Setelah menggunakan tampon untuk pertama kalinya, Natasha jatuh sakit selama lima hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Natasha meninggal karena toxic shock syndrome ketika dia menggunakan tampon untuk pertama kalinya. Tampaknya dia membiarkan tampon berada terlalu lama dalam tubuhnya, sehingga menyebabkan infeksi bakteri tersebut," ungkap Mandy Scott, ibu Natasha, seperti dilansir oleh Daily Mail (16/11).
-
Mengapa mumi remaja meninggal? Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa gadis tersebut, yang diperkirakan berusia antara 14 dan 17 tahun, meninggal karena komplikasi saat melahirkan, dengan tengkorak janin yang ditemukan di jalan lahir.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
Menurut Mandy, Natasha sudah mengikuti instruksi dan menggunakan tampon dengan benar. Pengenalan tampon pada tubuh Natasha untuk pertama kalinya lah yang menjadi penyebab toxic shock syndrome yang kemudian berujung pada kematian.
Berbeda dengan pembalut yang lebih umum digunakan di Indonesia, tampon digunakan dengan cara memasukkan alat berbentuk seperti tabung ke dalam daerah pribadi wanita. Sama seperti pembalut, tampon juga harus sering diganti untuk menghindari infeksi. Namun risiko menggunakan tampon memang lebih besar, mengingat benda tersebut dimasukkan dalam vagina.
Hingga saat ini tak diketahui mengapa menggunakan tampon untuk pertama kali bisa menyebabkan kematian dan toxic shock syndrome, namun bisa jadi hal ini berkaitan dengan kualitas tampon yang digunakan. Ahli kesehatan menyarankan wanita untuk berganti menggunakan pembalut jika khawatir tak bisa menggunakan tampon dengan benar, atau memiliki reaksi alergi terhadap benda asing dalam tubuh.
Saat ini keluarga Natasha melakukan kampanye untuk memberikan informasi pada masyarakat terkait sindrom langka tersebut. Mereka melakukannya untuk mengenang Natasha dan agar tak ada lagi remaja yang mengalami hal tersebut.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKorban sempat masih bernapas, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAG dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Baca SelengkapnyaKorban diketahui mahasiswi Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik. Dia merupakan pendatang yang berasal dari Padang Utara, Padang, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaKeluarga meyakini korban tewas bukan karena pembunuhan. Apalagi setelah melihat surat wasiat yang ditinggalkan korban.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaRemaja tersebut tewas di tempat. Secarik kertas itu ditemukan di dalam topi milik korban.
Baca Selengkapnya