'Menggeretak' jari bikin risiko peradangan sendi meningkat?
Merdeka.com - Kamu memiliki hobi untuk menggeretak jari? Itu lho, hobi untuk menekan jari di sendi sehingga mengeluarkan bunyi tertentu. Biasanya kamu melakukannya saat sedang lelah dan setelah menggeretak, kamu berasumsi bahwa rasa lelahmu menghilang.
Sepintas hobi ini terlihat biasa-biasa saja. Namun, muncul mitos bahwa menggeretak jari akan meningkatkan risiko dirimu untuk terkena arthritis atau peradangan sendi. Benar atau tidak?
Menurut para peneliti yang ada di Harvard Medical School sendiri mengatakan bahwa risiko orang yang suka menggeretak jari cenderung meningkat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hobi tersebut.
-
Siapa yang bisa membantu menghentikan kebiasaan ini? Jika kebiasaan mengemut makanan ini berlanjut dan mengganggu kesehatan atau pola makan anak, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak.
-
Apa kebiasaan yang menyebabkan nyeri sendi? Nyeri sendi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Namun, tahukah kamu bahwa nyeri sendi tidak hanya disebabkan oleh faktor usia, tetapi juga oleh beberapa kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak kamu sadari?
-
Apa kebiasaan buruk yang bisa picu kolesterol? Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans tinggi dapat meningkatkan produksi kolesterol oleh hati melebihi kebutuhan tubuh. Makanan seperti keju tinggi lemak, daging berlemak, susu kental manis, mentega, dan makanan olahan yang digoreng seperti keripik adalah contoh yang tinggi akan lemak trans dan lemak jenuh.
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan tulang? Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami penurunan massa otot dan kepadatan tulang akibat proses penuaan alami. Kehilangan massa otot (sarcopenia) dapat membuat otot-otot punggung tidak mampu menopang tulang belakang dengan baik. Selain itu, osteoporosis—penyakit yang menyebabkan penipisan tulang—dapat menyebabkan fraktur kompresi pada vertebra, sehingga memperburuk kelengkungan tulang belakang. Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa untuk menjaga kesehatan tulang melalui diet seimbang dan aktivitas fisik rutin.
-
Kebiasaan apa yang paling berbahaya untuk paru-paru? Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah pertama adalah mengonsumsi minuman beralkohol. Kondisi itu disebut dengan alcohol related lung disease (ARLD). Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan dan merusak sistem imun. Perlahan-lahan kondisi itu akan menyebabkan penyakit paru-paru basah dan juga infeksi.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan di University of Alberta, Edmonton di tahun 2015 melakukan tes MRI untuk mengetahui apa yang terjadi pada sendi jari mereka yang suka menggeretak. Scan ini mengungkapkan bahwa keretakan di sendi terjadi saat mereka menggeretak jari dan kemudian muncul gelembung udara yang terbentuk karena cairan sinovial yang melumasi sendi.
"Temuan ini cukup tidak terduga sebelumnya. Oleh karena itu mereka yang suka menggeretak jari sebaiknya menghentikan kebiasaan ini."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbahaya nggak sih kalau kita sering membunyikan jari 'krek' gitu?
Baca SelengkapnyaKebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Baca SelengkapnyaNyeri sendi tak hanya karena faktor usia, tapi juga disebabkan oleh beberapa kebiasaan sehari-hari yang mungkin tidak kamu sadari.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaSaraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaKretek tulang punggung, atau dikenal juga sebagai manipulasi tulang belakang, telah lama menjadi pilihan terapi untuk nyeri punggung, leher, dan sendi.
Baca SelengkapnyaCara alami ini cukup dengan mengubah gaya hidup kita menjadi lebih baik dan sehat, dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik.
Baca SelengkapnyaMenyikat gigi hanya sekali sehari bisa menyebabkan plak menumpuk dan menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, bahkan risiko kehilangan gigi.
Baca SelengkapnyaGejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.
Baca SelengkapnyaMengucek mata secara berlebihan bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang berdampak buruk pada mata.
Baca SelengkapnyaLakukan beberapa hal ini untuk memastikan persendian Anda tetap sehat di masa depan.
Baca Selengkapnya