Menghitung kalori melalui label tak akan bantu diet
Merdeka.com - Jika Anda bermaksud untuk diet dengan menghitung kalori, sebaiknya jangan dilakukan.
Peneliti asal Universitas North Carolina menyarankan untuk tidak menghitung jumlah kalori karena hal itu tidak akan membantu pencapaian diet.
Saat melakukan diet, orang cenderung untuk selalu melihat data gizi yang tertera pada kemasan makanan. Namun sayangnya data tersebut tidak ada hubungannya dengan jumlah kalori yang didapat dari hidangan tertentu.
-
Mengapa membaca label kemasan makanan penting? Membiasakan diri membaca label pada kemasan makanan dan minuman adalah langkah kecil yang dapat berdampak besar pada kesehatan Anda dan keluarga.
-
Apa yang harus dibaca pada kemasan makanan? Penting sekali untuk kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan makanan,' jelasnya.
-
Apa yang dikatakan tentang diet? Diet bukanlah hal yang mudah.
-
Kenapa orang melakukan diet? Tujuan utama dari diet biasanya adalah untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
-
Kenapa mencari tips memilih makanan? Seperti yang dikatakan, 'Makanan sehat adalah investasi bagi kesehatan jangka panjang.' Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
-
Siapa yang perlu menjaga diet dengan baik? Orang yang memiliki kondisi penyakit ginjal, perlu menjaga diet dengan baik untuk membantu mengelola gejala.
Terlebih jika makanan tersebut kemudian melalui proses memasak. Memasak dapat mengubah jumlah kalori makanan. Selain itu masing-masing individu memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada tingkat metabolisme masing-masing.
Dilansir dari Daily Mail, satu porsi almond mentah biasanya diberi label 170 kalori. Namun kebanyakan orang hanya memperoleh 129 kalori. Sedangkan setelah melalui proses memasak, jumlah kalori yang ada dalam makanan akan bertambah.
Pakar biologi, Rob Dunn menjelaskan, "Bagi yang berniat untuk menurunkan berat badan, sebaiknya tidak dengan menghitung kalori, tetapi dengan mengonsumsi makanan mentah atau makanan yang sulit untuk dicerna". (mdk/fra)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebiasaan memastikan kandungan gula pada makanan bisa menjadi langkah awal cegah masalah kesehatan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaKalori dan karbohidrat sering dilontarkan saat membahas tentang kenaikan dan penurunan berat badan. Tapi sebenanrnya, hanya satu yang menjadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang unik, dan diet yang berhasil untuk satu orang belum tentu efektif atau aman untuk orang lain.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca SelengkapnyaAda empat tingkatan (level A, B, C, dan D) yang menunjukkan kategori pangan olahan berdasarkan kandungan GGL.
Baca SelengkapnyaMungkin kita berpikir nasi adalah penyumbang kalori terbesar. Padahal, ada makanan lain yang menjadi sumber kalori terbesar untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaAgar berhasil menurunkan berat badan, penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari saat menjalani diet.
Baca SelengkapnyaPada label makanan, gula kerap kali bisa kita temukan dari sejumlah nama berbeda pada makanan.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang tidak sadar bahwa mereka telah melakukan beberapa kesalahan saat memasak sehingga membuat makanan mereka kehilangan nutrisi & jadi tidak sehat
Baca SelengkapnyaBeberapa kebiasaan ini, meskipun sering dilakukan, ternyata memiliki dampak menambah berat badan yang tidak diinginkan.
Baca Selengkapnya