Menguak 5 mitos tentang protein dalam diet
Merdeka.com - Sebagian besar orang memilih makanan rendah karbohidrat dan lemak serta tinggi protein dalam menu diet yang dijalaninya. Ini adalah cara yang digunakan untuk mengurangi rasa lapar dengan tujuan utama menurunkan berat badan.
Hal ini pula yang membuat banyak sekali rumor yang beredar terkait dengan protein ini. Tidak semua rumor yang beredar itu benar adanya. Nah, agar kita tidak salah salah dalam menggunakan protein dalam diet, menguak beberapa mitos yang terkait dengan protein dalam diet menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, berikut merupakan beberapa fakta yang ada dibalik lima mitos tentang protein dalam diet kamu ini.
1. Diet protein tinggi menurunkan berat badan
-
Apa manfaat protein untuk otot? Studi juga menunjukkan bahwa, mengonsumsi lebih banyak protein daripada angka kecukupan gizi yang direkomendasikan (RDA) saat ini dapat membantu membangun massa otot dan mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.
-
Mengapa konsumsi protein penting untuk otot? Protein membantu memperbaiki dan membangun kembali serat otot yang rusak selama latihan. Ini penting untuk pemulihan otot dan pengurangan nyeri otot.
-
Bagaimana cara makan protein untuk otot? Beberapa ahli merekomendasikan untuk memberi jarak waktu makan kaya protein, setidaknya tiga jam untuk merangsang pertumbuhan otot dengan baik.
-
Apa manfaat konsumsi protein bagi tubuh? Protein merupakan zat gizi makro yang esensial bagi pertumbuhan, perkembangan otot, dan fungsi sel serta organ tubuh.
-
Kenapa protein penting untuk otot? Protein memberi asupan asam amino pada tubuh, yang dikenal sebagai 'bahan penyusun' protein. Saat mengonsumsi makanan yang mengandung protein, tubuh akan memecah protein menjadi asam amino yang digunakan untuk membangun protein baru dan senyawa penting lainnya, seperti neurotransmiter.
Banyak orang beranggapan bahwa menerapkan diet protein tinggi ampuh untuk menurunkan berat badannya. Ini adalah hal yang masih diyakini oleh banyak orang. Pandangan ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena memang banyak studi yang menunjukkan hal demikian. Hanya saja. kamu jangan terlalu terburu-buru untuk mengonsumsi steak kamu tanpa kontrol. Meskipun protein baik untuk diet, tetapi para ahli masih belum bisa memastikan efek jangka panjang dari diet tinggi protein dan rendah karbohidrat ini.
2.Pria membutuhkan lebih banyak protein
Bisa dikatakan rumor yang satu ini benar. Jumlah protein yang kamu butuhkan tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, dan tingkat keaktifan kamu dalam bergerak. Rata-rata pria membutuhkan sekitar 56 gram protein setiap hari, dan wanita membutuhkan lebih sedikit, yaitu sekitar 46 gram.
3. Semua jenis protein sama
Daging memang mengandung protein tinggi, tetapi beberapa jenis daging juga tinggi lemak jenuh yang bertanggung jawab atas kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Jika kamu memilih daging merah untuk memenuhi kebutuhan protein, tetaplah bertahan pada porsi yang kecil. Sangat dianjurkan bagi kamu untuk membatasi konsumsi daging merah hingga 18 ons seminggu. Sangat penting juga bagi kamu untuk melewatkan daging olahan seperti bacon dan sosis.
4. Tidak ada batasan untuk konsumsi protein
Sebenarnya apapun yang dikonsumsi secara berlebihan itu tidak baik, termasuk juga protein yang baik untuk menunjang diet kamu. Sebenarnya bukanlah yang benar-benar mengerikan jika kamu mengonsumsi lebih banyak protein. Hanya saja, mengonsumsi lebih banyak protein berarti mengonsumsi lebih banyak kalori.
Ini tentu saja sangat berpengaruh pada kenaikan berat badan kamu. Selain itu, jika kamu mendapatkan asupan protein dari daging atau sumber hewani lainnya, kamu tentu saja memiliki risiko terserang kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Ini karena kandungan lemak jenuh tinggi yang terdapat dalam daging.
5. Mengonsumsi protein sebelum dan sesudah olahraga
Faktanya, mendapatkan asupan protein setelah olahraga akan lebih baik karena membantu perbaikan otot. Banyak studi menunjukkan bahwa memilih makanan tinggi protein atau minuman setelah berolahraga akan membantu membangun dan memulihkan otot kamu yang lelah. Sedangkan sebelum olahraga, akan lebih baik untuk mengonsumsi karbohidrat. Ini karena karbohidrat lebih mudah dan cepat dicerna dibandingkan dengan protein.
Kamu bisa memperoleh protein dari beberapa makanan seperti daging, telur, ikan dan kacang-kacangan. Protein cukup lama dicerna oleh tubuh sehingga menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perhatikan waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat secara optimal.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai anggapan tidak benar tentang olahraga yang perlu diketahui faktanya.
Baca SelengkapnyaAntara makan sebelum atau sesudah berolahraga, mana yang sebenarnya lebih efektif dalam membakar kalori?
Baca SelengkapnyaManfaat yang bisa didapatkan oleh tubuh ketika mengonsumsi makanan tinggi protein.
Baca SelengkapnyaSebagian besar susu sapi mengandung sekitar 80% kasein, protein padat yang mendukung perbaikan otot dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan dan minuman sebaiknya dihindari setelah olahraga karena dapat membuat hasil latihan menjadi tidak optimal bahkan sia-sia.
Baca SelengkapnyaProtein merupakan komponen utama otot rangka, yang membentuk 80% massa otot. Yuk, simak cara mengkonsumsi protein yang baik untuk membangun massa otot!
Baca SelengkapnyaBeberapa mitos tentang diet tidak benar dan menyesatkan.
Baca SelengkapnyaMulai dari semangka, telur, susu, kentang, sampai labu.
Baca SelengkapnyaBulking merupakan cara untuk membesarkan tubuh ketika hendak membangun otot. Dalam melakukannya, sejumlah makanan bisa sangat membantu.
Baca SelengkapnyaMinimalisir rasa sakit dan pegal usai olahraga dengan beberapa cara ampuh ini.
Baca SelengkapnyaDi tengah tren diet tinggi protein yang populer, banyak orang bertanya-tanya, apakah konsumsi protein berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan?
Baca Selengkapnya