Menguak fakta dibalik 4 mitos tentang karbohidrat

Merdeka.com - Karbohidrat, sebenarnya ini adalah kandungan terbesar dari makanan pokok yang kita konsumsi. Hanya saja, bagi orang-orang yang sedang berada dalam diet. Karbohidrat seringkali disebut-sebut sebagai penyebab berat badan berlebih.

Sehingga, banyak orang yang memilih langkah untuk berhenti mengonsumsi karbohidrat untuk menurunkan berat badannya. Jika kamu melakukan hal tersebut, maka ada pandangan yang sedikit keliru tentang karbohidrat.

Bagaimanapun, karbohidrat adalah sumber energi yang paling penting bagi tubuh. Nah, agar kamu tak salah kaprah, melansir dari greatist.com, berikut ini merupakan fakta dibalik mitos tentang karbohidrat yang perlu kamu ketahui.

Karbohidrat membuat tubuh gemuk

Banyak sekali orang yang menyalahkan karbohidrat untuk berbagai masalah kesehatan yang tak diinginkan. Faktanya, banyak sekali orang yang menyukai karbohidrat dan mereka cenderung mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.

Intinya, masalah kesehatan tersebut tak bersumber dari karbohidrat jahat melainkan karena pola makan seseorang yang mengonsumsinya secara berlebihan. Sayangnya beberapa nutrisi yang kaya karbohidrat seperti buah sayuran dan biji-bijian seringkali disamakan dengan soda atau sirup. Mengonsumsi jumlah kalori yang lebih dari yang dibutuhkan tubuh meskipun tanpa karbohidrat juga dapat memicu kelebihan berat badan.

Karbohidrat sederhana tak sehat

Karbohidrat sederhana seringkali muncul dalam daftar makanan yang dihindari karena makanan dengan gula halus biasanya juga turut serta di dalamnya. Karbohidrat sederhana memiliki indeks glikemik yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah.

Hanya saja, karbohidrat sederhana tak selalu buruk buat kamu.Contoh dari karbohidrat sederhana adalah susu dan buah. Di sisi lain, karbohidrat kompleks diserap dan dicerna oleh tubuh dengan lebih lambat. Karbohidrat jenis ini memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dari karbohidrat sederhana.

Karbohidrat kompleks juga cenderung tidak meningkatkan kadar gula darah seperti yang dilakukan oleh karbohidrat sederhana. Berfokus pada karbohidrat kompleks yang kaya akan kandungan serat akan membuat kamu lebih kenyang tanpa mengonsumsi terlalu banyak kalori. Selain itu, serat sangat penting untuk mencegah adanya lonjakan gula darah.

Semua roti dan pasta buruk

Faktanya, daripada memikirkan untuk menjauhi semua roti dan pasta, akan lebih baik jika kamu memikirkan tentang memasangkan karbohidrat kompleks dengan nutrisi lainnya seperti protein tanpa lemak, kacang-kacangan, dan sayuran.

Jika kamu menginginkan pasta, kamu bisa mengombinasikannya dengan quinoa, beras merah dan farro. Selain itu, penting untuk memerhatikan porsi makanan yang kamu konsumsi. Aturan yang sama berlaku bagi roti. Jika kamu menginginkannya, kamu bisa mengombinasikannya dengan ayam panggang, alpukat, tomat dan selada.

Diet rendah karbohidrat satu-satunya cara diet

Banyak sekali orang yang menyangka bahwa karbohidrat adalah satu-satunya dalang penyebab bertambahnya berat badan. Meskipun kamu memilih untuk mengonsumsi karbohidrat rendah atau diet tinggi protein memang dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat.

Hanya saja diet ini tak dapat dilakukan secara berkepanjangan. Ini karena dalam kondisi apapun tubuh tetap membutuhkan karbohidrat. Tubuh kita membutuhkan glukosa untuk berfungsi secara optimal termasuk otak.Jika tubuh tak mendapatkan cukup karbohidrat, akhirnya tubuh akan masuk dalam kondisi ketosis.

Ini adalah kondisi di mana tubuh membakar lemak bukan glukosa sebagai energi. Tetapi, ketosis memberikan efek samping seperti bau mulut kronis dan sembelit. Sekali lagi, karbohidrat memainkan peran penting dalam tubuh, hanya saja jangan berlebihan dalam mengonsumsinya.