Menikah dengan sepupu tingkatkan risiko cacat lahir
Merdeka.com - Menikah dengan orang yang masih memiliki hubungan darah, dalam penelitian ini adalah sepupu, diketahui bisa meningkatkan risiko memiliki anak dengan kelainan hingga dua kali lipat. Meski begitu, angka kemungkinan terjadinya kelainan saat lahir pada anak masih tergolong rendah.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan pada komunitas penduduk Pakistan yang ada di Inggris. Menikah dengan sepupu adalah hal yang wajar dilakukan. Hal ini juga diperkirakan menjadi penyebab 30 persen kelainan pada bayi yang lahir di sana.
Peneliti menjelaskan bahwa hasil penelitian ini penting sebagai bukti dan bisa digunakan untuk memberikan pembelajaran pada masyarakat mengenai risiko yang bisa mereka dapatkan karena kebiasaan tersebut.
-
Siapa yang berisiko terkena cacat lahir? Ibu obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan bayi. Komplikasi ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat karena kurangnya aliran darah ke organ-organ penting seperti otak dan jantung.
-
Kenapa menikah dengan sepupu diizinkan dalam Islam? Menurut Dr. Muzammil H. Siddiqi, mantan Presiden Islamic Society of North America, pernikahan antara sepupu pertama diperbolehkan dalam Islam. Siddiqi mengutip surat an-Nisa’ (4:22-24) yang menyatakan bahwa pernikahan dengan wanita-wanita tertentu diperbolehkan oleh Allah.
-
Mengapa penyakit keturunan jadi masalah serius? Fenomena penyakit keturunan memberikan tantangan serius dalam bidang kesehatan, karena memahami dan mengelola penyakit keturunan memerlukan pengetahuan mendalam tentang genetika dan dampaknya terhadap kesehatan seseorang.
-
Apa dalil pernikahan sepupu dalam Al-Quran? Siddiqi mengutip surat an-Nisa’ (4:22-24) yang menyatakan bahwa pernikahan dengan wanita-wanita tertentu diperbolehkan oleh Allah.
-
Kenapa banyak saudara bisa buruk untuk kesehatan mental anak? Downey menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan sumber daya orangtua. 'Jika Anda memikirkan sumber daya orangtua seperti pai, satu anak berarti bahwa mereka mendapatkan seluruh pai - semua perhatian dan sumber daya dari orangtua,' ungkapnya. 'Tetapi ketika Anda menambahkan lebih banyak saudara, setiap anak mendapatkan lebih sedikit sumber daya dan perhatian dari orangtua, dan itu mungkin berdampak pada kesehatan mental mereka.'
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
Cacat lahir bisa beraneka ragam, mulai dari masalah ringan seperti kelebihan jari tangan atau kaki, hingga masalah yang berbahaya dan fatal seperti adanya lubang pada jantung atau kelainan pada perkembangan otak.
"Menikah dengan sepupu bisa meningkatkan kemungkinan cacat lahir dari tiga persen menjadi enam persen. Meski begitu, angka ini masih cukup kecil," ungkap Eamonn Sheridan, dari University of Leeds, seperti dilansir oleh Reuters (03/07).
Sheridan menambahkan bahwa hal ini berarti masih ada kemungkinan sekitar 96 persen bahwa bayi yang dilahirkan oleh pasangan yang memiliki hubungan sepupu terlahir baik-baik saja dan tidak mengalami kelainan. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hukum menikahi sepupu berbeda-beda di berbagai negara dan budaya. Inilah hukum menikahi sepupu menurut islam yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Batak pernikahan pariban ini ideal dan baik. Bahkan, pariban sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak Toba.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahaya inses adalah meningkatnya risiko kelainan fisik pada anak kucing.
Baca SelengkapnyaMitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.
Baca SelengkapnyaMemiliki banyak saudara ternyata bisa memunculkan masalah mental pada anak.
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah risiko anak terlahir dengan talasemia, melakukan skrining terhadap pasangan sebelum menikah itu penting.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaMenurut mitos di tengah masyarakat Indonesia, menjahit saat hamil memiliki dampak yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaMasih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang hamil anak kembar, terdapat beberapa risiko yang bisa mengancam kondisinya.
Baca Selengkapnya