Meningitis pada anak pengaruhi prestasi
Merdeka.com - Anak yang terkena meningitis pada saat kecil berkemungkinan lebih besar untuk tidak lulus sekolah dan tidak menghasilkan banyak uang saat dewasa, ungkap sebuah penelitian.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa meningitis bisa mempengaruhi kemampuan otak anak dalam waktu yang lama. Karena meningitis yang menyebabkan peradangan di sekitar otak akan menyebabkan beberapa jaringan otak tak berfungsi. Meski begitu, penemuan kali ini cukup menarik karena peneliti berhasil menelusuri keadaan pendidikan dan ekonomi pasien saat dewasa.
"Anak-anak yang terkena meningitis memang bisa diselamatkan. Ini adalah berita yang menggembirakan. Namun kami juga melihat adanya efek jangka panjang," ungkap Dr Casper Roed, ketua peneliti dari Copenhagen University Hospital, Denmark, seperti dilansir oleh Reuters (23/04).
-
Mengapa meningitis bisa berbahaya bagi anak? Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dengan gejala awal yang sering kali menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku.
-
Mengapa Meningitis berbahaya? Meningitis adalah penyakit yang sangat berbahaya dan perlu diwaspadai. Ini merupakan gangguan peradangan pada lapisan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut sebagai selaput meninges.
-
Apa saja gejala meningitis pada anak? Gejala Meningitis pada Anak Ciri-ciri meningitis pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia, tingkat keparahan infeksi, dan jenis meningitis yang dialami anak tersebut. Berikut beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada anak yang menderita meningitis.
-
Apa saja gejala meningitis? Saat seseorang tertular virus, bakteri, atau jamur penyebab meningitis, biasanya gejala akan berkembang dalam beberapa jam atau hari.
-
Apa penyakit yang pengaruhi kecerdasan anak? Ada sejumlah penyakit yang dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak jika tidak ditangani dengan baik.
-
Apa yang menyebabkan peradangan pada otak? Bakteri ini diduga dapat menyebabkan peradangan di otak, yang berpotensi mempercepat pembentukan plak beta-amyloid, salah satu faktor utama penyebab Alzheimer.
Roed dan koleganya mengamati dan menelusuri 2.800 remaja Denmark yang didiagnosis terkena meningococall, pneumococcal, atau meningitis sejak tahun 1977 sampai 2007. Mereka menggunakan data pendidikan nasional dan data ekonomi untuk membandingkan partisipan dengan anak lain yang berjenis kelamin dan berusia sama namun tidak memiliki meningitis.
Peneliti menemukan bahwa setelah berusia 35 tahun, antara 41 dan 48 persen orang yang mengalami meningitis pada saat kecil lulus dari sekolah. Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan 52 - 53 persen yang tidak mengalami meningitis saat masih kecil.
Sekitar 84 - 91 persen orang yang masa kecilnya terkena meningitis berkecukupan secara ekonomi saat dewasa, dibandingkan dengan 94 - 95 persen orang yang kecilnya tidak mengalami meningitis.
Menurut Roed, hal ini disebabkan oleh efek meningitis yang berdampak lama hingga anak-anak beranjak dewasa. Meski begitu, faktor ekonomi keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor risiko anak terkena meningitis.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak.
Baca SelengkapnyaKetika kepala mengalami cedera, hal ini dapat mengakibatkan trauma pada otak yang berpotensi mengurangi ukuran otak pada anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan bahwa individu yang mengalami benturan kepala serius berisiko mengalami gangguan kognitif jangka panjang.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaGegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan atau goncangan yang keras.
Baca SelengkapnyaPada saat kepala anak terbentur, penting bagi orangtua mengetahui kondisi buah hati dan mencari cara menanganinya.
Baca SelengkapnyaMeningitis dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca Selengkapnya