Meningkatnya Polusi Udara di Jakarta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Paru-Paru
Merdeka.com - Polusi udara yang meningkat secara besar-besaran di Jakarta menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang mungkin muncul. Masalah yang mungkin terjadi adalah munculnya kanker paru-paru jika polusi udara ini terjadi dalam waktu yang lama.
Menurut Konsultan Onkologi Paru Rumah Sakit EMC Tangerang, Eddy Soeratman, polusi udara yang ada di Jakarta kebanyakan berasal dari gas buang kendaraan dan industri. Karbon monoksida yang dihasilkan dari gas tersebut, bisa bersifat karsinogen.
"Tapi karsinogen menginduksi seseorang untuk menjadi kanker jika terpapar berulang-ulang," kata Eddy ditemui Health Liputan6.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
Maka dari itu, untuk mengurangi dampak karsinogen dari polusi udara, yang harus dijalankan masyarakat adalah gaya hidup sehat dan bersih. Eddy mengatakan, pada orang yang tidak memiliki risiko tinggi kanker paru, pola hidup yang sehat mampu menjaga seseorang dari bahaya kanker akibat polusi.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah melakukan upaya pencegahan penyakit yang timbul akibat polusi udara.
"Kami berusaha mencakup tiga area utama yaitu faktor gaya hidup, faktor lingkungan, dan faktor pelayanan kesehatan," kata Dwi Oktavia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaSelama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta salah satunya disebabkan emisi karbon kendaraan.
Baca SelengkapnyaPadahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaTingginya polusi di Indonesia, khususnya di Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenko Marves dan sejumlah pihak, kualitas udara di Jakarta sangat buruk pada 2019. Namun kemudian membaik saat pandemi.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaPenggunaan kendaraan bermotor terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaKabut asap atau smog adalah kabut berwarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di atmosfer.
Baca Selengkapnya