Menonton TV lebih dari 2 jam sehari bikin anak obesitas
Merdeka.com - Penelitian terbaru mengungkap bahwa menonton televisi lebih dari dua jam sehari bisa meningkatkan risiko obesitas 19 persen pada anak laki-laki dan perempuan. Tak hanya itu, mengonsumsi makan siang di sekolah bisa meningkatkan obesitas sebanyak 29 persen pada anak laki-laki dan 27 persen pada anak perempuan
Namun tak selamanya faktor risiko seperti menonton televisi dan makan siang memiliki efek yang sama terhadap anak laki-laki dan perempuan. Faktanya faktor risiko obesitas pada anak-anak bisa berbeda satu sama lain. Penelitian terbaru mengungkap bahwa beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak laki-laki tak berlaku pada anak perempuan, begitu juga sebaliknya.
Dr Elizabeth Jackson dari University of Michigan School of Medicine memberikan contoh beberapa perbedaan faktor risiko pada anak perempuan dan laki-laki. Pada anak laki-laki menjadi bagian dari tim olahraga sekolah bisa menurunkan risiko obesitas, sementara hal ini tak berpengaruh pada anak perempuan.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
-
Siapa yang rentan terkena obesitas karena genetik? Anak-anak dengan PWS biasanya memiliki tonus otot rendah (hipotonia) dan pertumbuhan terhambat pada masa bayi. Namun, seiring bertambahnya usia, mereka mulai mengalami nafsu makan berlebihan yang menyebabkan obesitas jika tidak dikontrol.
-
Siapa saja yang terkena dampak obesitas pada anak? Dampak Sosial pada Anak Obesitas, Mulai dari Bullying hingga Pengaruhi Pendidikan Di era modern ini, obesitas pada anak telah menjadi masalah kesehatan global yang semakin meresahkan.
"Sementara itu, anak perempuan yang minum susu lebih memiliki perlindungan terhadap obesitas, hal ini tak berlaku bagi anak laki-laki," ungkap Jackson, seperti dilansir oleh Health Day News (13/08).
Hasil ini didapatkan Jackson setelah mengamati data dari 1.700 anak yang duduk di kelas enam pada 20 sekolah di Michigan selama tahun 2004 sampai 2011. Peneliti mengamati BMI, tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan kebiasaan anak seperti menonton televisi dan lainnya.
Setelah mengamati kebiasaan anak-anak tersebut, Jackson menemukan beberapa hal yang bisa memprediksi obesitas pada anak. Anak laki-laki yang aktif di kegiatan olahraga sekolah memiliki risiko obesitas lebih rendah 23 persen. Sementara anak perempuan yang memiliki kebiasaan minum susu memiliki risiko obesitas 19 persen lebih rendah.
Jika anak-anak Anda memiliki kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko obesitas seperti menonton televisi berlama-lama, sebaiknya segera ubah kebiasaan itu sekarang juga sebelum hal tersebut mengakibatkan obesitas.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaTelevisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Baca SelengkapnyaWHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi
Baca SelengkapnyaObesitas bukan sekadar masalah berat badan, tapi juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius di masa depan.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial kehidupan mereka secara mendalam.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca Selengkapnya