Menunda punya anak bikin sperma pria bermutasi
Merdeka.com - Bagi para pria yang masih menunda untuk memiliki anak, sebaiknya jangan berlama-lama. Karena sebuah penelitian mengungkap bahwa semakin lama pria menunda memiliki anak, maka semakin tinggi pula kemungkinan spermanya akan berubah menjadi sperma 'mutan'.
Mutasi yang terjadi pada sperma ini membuat kualitasnya semakin buruk. Sperma yang buruk pada akhirnya akan meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam kelainan seperti schizophrenia atau menjadi autis. Tak hanya itu, pria yang memiliki anak di usia tua juga dikaitkan dengan penyakit penyakit otak seperti Alzheimer, penyakit jantung, dan kanker pada anaknya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki anak pada usia 40 tahun ke atas sangat berkemungkinan menurunkan penyakit berupa mutasi genetik pada anaknya dibandingkan dengan pria yang berusia 20 tahunan, seperti dilansir oleh Daily Mail (21/02).
-
Bagaimana cara sperma mencegah penuaan? Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan sperma sebagai anti-penuaan. Sebaliknya, bahan-bahan seperti retinoid, vitamin C, dan asam hialuronat yang secara klinis terbukti mampu mengurangi tanda-tanda penuaan jauh lebih efektif.
-
Apa pengaruh seks terhadap telomere? Dilansir dari The Healthy, berdasarkan penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, bercinta setidaknya sekali dalam seminggu dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang—struktur pelindung pada DNA yang menentukan usia sel.
-
Apa yang mempengaruhi sperma pria? Sekitar 10 hingga 20 persen masalah ketidaksuburan pada pria berhubungan dengan sperma mereka.
-
Apa penyebab meningkatnya kanker penis? Melansir dari laman Science Alert, Kamis (11/7) Beberapa ahli memperkirakan peningkatan kanker penis sebesar 77 persen pada tahun 2050. Kasus kanker penis tertinggi pada dasarnya terjadi di negara-negara berkembang. Namun sebagian besar negara-negara Eropa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring bertambahnya usia pria di Eropa, kasus cenderung meningkat.
-
Bagaimana cara seks memperlambat penuaan? Temuan ini menunjukkan bahwa seks mungkin bermanfaat dalam melindungi telomere, yang berarti sel-sel kita bisa hidup lebih lama.
-
Mengapa polusi udara berdampak lebih cepat pada kesuburan pria? Pria terus memproduksi sperma sepanjang hidup, dan perubahan lingkungan, seperti paparan polutan, dengan cepat memengaruhi jumlah dan kualitas sperma. Oleh karena itu, dampak dari polusi udara terhadap kesuburan pria dapat terlihat dalam waktu yang relatif singkat.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati DNA dari 78 orang tua di Islandia dan anaknya mengungkap bahwa pria semakin berkemungkinan menurunkan mutasi genetik pda anaknya ketika mereka semakin tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang memiliki anak di usia tua menurunkan penyakit seperti autis dan penyakit mental pada DNA anaknya.
Meski begitu, peneliti tak menemukan adanya kaitan antara usia ibu dengan risiko tersebut. Tim peneliti menemukan bahwa 97 persen mutasi pada DNA anak berasal dari ayah mereka. Dr Kari Stefansson dari Decode Genetics menjelaskan bahwa betapa selama ini peneliti terlalu fokus pada ibu dan anak, serta melewatkan peran ayah terhadap mutasi gen yang ada dalam DNA anak.
"Beberapa penyakit bisa dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Namun penyakit seperti schizophrenia atau autisme sebenarnya berasal dari ayah, bukan ibu," ungkap Stefansson.
Tak seperti wanita yang memiliki set sel telur lengkap, pria terus-menerus membuat sperma baru selama hidupnya. Setiap 16 hari sekali, sel pada testis membelah dan DNA pada masing-masing sel disalin menjadi DNA baru yang nantinya digunakan untuk memproduksi sperma. Semakin tua, kualitas proses penyalinan ini akan semakin menurun dan tak efisien, sehingga sperma bisa mengalami mutasi.
Hasil penelitian ini membuat peneliti menyarankan agar pria tak menunda terlalu lama untuk memiliki anak. USia 20 tahunan adalah yang terbaik dan jangan sampai melewati usia 40 tahunan atau bahkan 50 sampai 60 tahun.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaUsia seseorang sangat mempengaruhi peluang dan keberhasilan kehamilan. Ketahui usia paling idealnya.
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaBanyak perempuan yang mendambakan kehamilan dan proses melahirkan sejak dini. Usia menjadi faktor penting dalam perencanaan kehamilan. Berapa usia yang terbaik?
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan mengapa umur manusia mungkin tak bisa sepanjang beberapa dinosaurus.
Baca SelengkapnyaFaktor ini hanyalah sebagian kecil dari instrumen lain penyebab kualitas sperma pria menurun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaMemiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.
Baca Selengkapnya