Menuntut ilmu terlalu tinggi bisa memicu stres?
Merdeka.com - Selama ini, orang-orang dengan pendidikan rendah cenderung mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena keterampilan yang kurang memadai. Namun ternyata penelitian terbaru mengungkap kalau menuntut ilmu terlalu tinggi juga bisa memicu stres. Bagaimana bisa?
Mereka yang menuntut ilmu tinggi-tinggi bisa dibilang sebagai 'overeducated'. Maksudnya, orang-orang tersebut mengenyam pendidikan terlalu lama dari syarat pekerjaan yang ditawarkan. Tipe orang overeducated itulah yang akhirnya berisiko tinggi mudah menderita depresi, demikian menurut para peneliti.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, sekitar 16.600 karyawan berusia 25-60 tahun di 21 negara-negara di Eropa terlibat dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Depresi bisa dialami oleh siapa saja.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Apa saja gejala stres kerja? Berikut adalah 10 gejala stres kerja yang umum terjadi dan memengaruhi keseharian Anda:1. KelelahanKelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari stres kerja. Anda mungkin merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, dan merasa tidak ada energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan ini sering disertai dengan penurunan motivasi untuk bekerja dan keengganan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. 2. Sakit KepalaSakit kepala akibat stres biasanya berupa sakit kepala tegang atau migrain. Rasa sakit ini bisa dirasakan di bagian depan kepala, belakang leher, atau sekeliling tengkorak. Stres menyebabkan ketegangan otot yang dapat memicu sakit kepala, yang mungkin berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 3. Gangguan TidurStres kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti insomnia atau sering terbangun di tengah malam. Anda mungkin merasa sulit untuk tidur, atau tidur Anda tidak nyenyak dan tidak menyegarkan. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas Anda di tempat kerja. 4. KecemasanKecemasan terkait stres kerja muncul sebagai kekhawatiran yang berlebihan tentang kinerja Anda, tenggat waktu, atau masa depan karier. Anda mungkin merasa cemas secara konstan, bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir, dan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. 5. Penurunan KinerjaPenurunan kinerja adalah tanda bahwa stres mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat lebih banyak kesalahan, atau merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi atasan dan rekan kerja. 6. KemarahanStres kerja dapat membuat Anda lebih mudah marah atau frustrasi. Anda mungkin merasakan kemarahan yang tidak terkendali terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini sering kali merupakan reaksi terhadap tekanan yang berlebihan dan rasa tidak adil. 7. Gangguan PencernaanMasalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau perubahan pola makan adalah gejala stres kerja yang sering terjadi. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, atau nafsu makan yang tidak stabil. 8. Perubahan Pola MakanPerubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan selera makan, adalah gejala stres yang umum. Anda mungkin mencari kenyamanan melalui makanan atau merasa tidak lapar sama sekali, yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. 9. Kesulitan BerkonsentrasiStres kerja sering mengakibatkan kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus pada tugas. Anda mungkin merasa mudah teralihkan, kesulitan dalam membuat keputusan, atau tidak mampu mengingat detail penting dari pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas Anda. 10. Penurunan Kualitas Hubungan SosialPenurunan kualitas hubungan sosial bisa terjadi ketika stres kerja membuat Anda merasa terasing atau tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda mungkin menghindari pertemuan sosial, merasa sulit untuk berkomunikasi, atau mengalami konflik lebih sering dengan rekan kerja dan keluarga.
-
Siapa yang bisa terdampak stres kerja? Stres kerja adalah fenomena yang semakin umum di dunia kerja modern, di mana tuntutan pekerjaan yang tinggi, tekanan untuk memenuhi tenggat waktu, dan persaingan yang ketat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak pekerja menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, yang seringkali menyebabkan peningkatan tingkat stres.
-
Siapa yang rentan mengalami depresi? Orang yang suka menyendiri cenderung rentan berpikiran negatif dan mengalami depresi.
-
Mengapa beban kerja berlebihan bisa picu stres? Salah satu penyebab utama stres kerja adalah beban kerja yang berlebihan. Ketika karyawan dihadapkan pada jumlah tugas yang tidak realistis atau tenggat waktu yang terlalu ketat, mereka sering merasa tertekan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang diharapkan. Beban kerja yang tinggi dapat membuat seseorang merasa kewalahan dan tidak mampu mengatasi semua tanggung jawab yang diberikan, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat stres.
Peneliti kemudian mengukur tingkat depresi karyawan berdasarkan jawaban dari survei yang telah dilaporkan pada pertemuan rutin American Sociological Association.
"Menuntut ilmu terlalu tinggi terkadang bisa memicu stres. Karena banyak orang akhirnya merasa tidak tertantang dengan pekerjaannya," papar peneliti Piet Bracke dari Ghent University di Belgia.
Orang-orang overeducated juga merasa pekerjaannya kurang membanggakan. Itulah penyebab dari depresi mereka.
Meskipun demikian, Bracke menegaskan kalau mengenyam pendidikan tinggi sama sekali bukan hal buruk dan perlu dihentikan. Maka dari itu, perusahaan memang perlu menolak pelamar yang tergolong 'terlalu sempurna' atau 'overqualified' demi menghindari stres dan depresi dari para karyawan.
Baca juga:4 Hal yang membuat karyawan tetap loyal, selain uangMakan siang di meja kerja tingkatkan produktivitas karyawanCara pintar keluar dari pekerjaan5 Alasan untuk mempertimbangkan perubahan karirTanda-tanda karyawan yang workaholic (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaHubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Baca SelengkapnyaBagi Gen Z dan milenial, biaya hidup adalah kekhawatiran utama mereka, dan Gen Z juga mengkhawatirkan potensi pengangguran.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaFederal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaStres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Baca Selengkapnya