Menurunnya Kemampuan Penciuman pada Manula jadi Penanda Awal Risiko Kematian
Merdeka.com - Menurunnya penciuman pada seseorang terutama yang berusia tua bisa menjadi penanda masalah kesehatan serius dan meningkatnya kematian. Pada orang tua yang indera penciumannya menurun, terdapat potensi bahwa mereka akan meninggal dalam jangka waktu 10 tahun dibanding pada orang dengan penciuman yang tetap tajam.
Dilansir dari Live Science, sebuah penelitian mengungkap bahwa orang tua dengan indera penciuman yang menurun memiliki risiko kematian 46 persen lebih tinggi dalam 10 tahun setelah melakukan tes dibanding pada mereka dengan penciuman yang baik-baik saja. Hasil penelitian ini juga menyebut bahwa terdapat peningkatan 28 persen risiko kematian dari parkinson, demensia, serta berat badan menurun tanpa sebab yang dapat mempengaruhi indera penciuman.
Berdasar tim peneliti, hampir seperempat manula di Amerika Serikat mengalami penurunan indera penciuman. Namun sayangnya masalah ini tidak mudah dikenali seperti penglihatan dan pendengaran yang memburuk.
-
Apa penyebab kematian karena usia tua? Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia memang mengalami penurunan fungsi, yang membuat kita lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Namun, penyebab kematian yang sesungguhnya biasanya adalah kondisi medis yang tidak selalu terdeteksi dengan mudah pada lansia.
-
Siapa yang berisiko mengalami mengiler karena penuaan? Ketidakmampuan bibir dan otot mulut, serta penurunan volume bibir dan sekitar mulut akibat penuaan atau gigi palsu, bisa menyebabkan masalah ini.
-
Mengapa orang tua lebih rentan terhadap penyakit? Orang yang lebih tua mungkin lebih rentan terhadap penyakit -- namun setelah kami memperhitungkan hal tersebut dalam data kami, kami menemukan bahwa kera yang lebih tua menderita biaya infeksi yang lebih rendah dibandingkan kera yang lebih muda,' kata Siracusa.
-
Mengapa serangan jantung lebih rentan di usia 60 tahun ke atas? Pasalnya, usia 60 tahun ke atas memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap serangan jantung karena berbagai faktor biologis, fisiologis, dan gaya hidup yang terakumulasi seiring waktu.
-
Kenapa orang meninggal karena usia tua? Jika ada satu orang yang bisa diklaim meninggal karena usia tua, mungkin itu adalah Jeanne Calment, manusia dengan umur terpanjang yang tercatat secara resmi. Dilansir dari Mental Floss, Calment meninggal pada usia 122 tahun pada tahun 1997. Namun, meskipun ia sangat tua, penyebab pasti kematiannya tidak dinyatakan hanya sebagai 'usia tua.' Ini menegaskan bahwa usia tua bukanlah penyebab langsung dari kematian, melainkan kondisi-kondisi medis yang muncul seiring bertambahnya usia.
-
Siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru? Selain merokok, ada beberapa kondisi yang memiliki tingkat risiko tinggi bagi seseorang mengalami kanker paru-paru, di antaranya:Perokok berat atau sedang merokokPerokok pasifRiwayat kesehatan pribadiRiwayat keluarga yang mengidap kankerProsedur radioterapi yang dapat berpengaruh pada organ daerah dadaTinggal di lingkungan tercemar, sehingga sering menghirup polutanDaya tahan tubuh dan sistem imun yang lemah secara genetikTerkena paparan radon di tempat kerja atau di rumah.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Michigan State University mulai tahun 1997 terhadap 3.000 manula usia 70 hingga 79. Pada tes tersebut, partisipan diminta mengenali 12 bau yang umum dan tetap diteliti hingga tahun 2014 atau ketika mereka sudah meninggal.
Dari data dan nilai yang didapat, diketahui bahwa orang-orang dengan hasil penilaian penciuman yang rendah memiliki risiko kematian 46 persen lebih tinggi dalam 10 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa indera penciuman memegang peran penting dalam memprediksi kematian seseorang.
Pada partisipan yang mengaku sehati di awal penelitian, memburuknya indera penciuman ternyata meningkatkan risiko kematian hingga 62 persen dalam 10 tahun dibanding yang indera penciumannya sehat. Pada tahun ke-13 setelah penelitian, risiko kematian menjadi 40 persen karena sebagian partisipan sudah meninggal lebih dahulu.
Sebelumnya telah diketahui bahwa kerusakan otak akibat parkinson dan demensia bisa mempengaruhi penciuman seseorang. Oleh karena itu, tim peneliti coba melihat apakah hal itu dapat menjelaskan hubungan antara hidung dan kematian. Dilihat juga hal lain seperti menurunnya berat badan yang mengindikasikan terjadinya malnutrisi.
"Penciuman yang buruk pada manula dengan kondisi kesehatan yang baik dapat menjadi penanda dini adanya masalah kesehatan di dalam diri yang dapat berujung pada kematian," tulis penelitian tersebut.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh ilmuwan di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaSetiap gangguan memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, namun semua mempengaruhi bagaimana otak memproses bau yang ditangkap oleh hidung.
Baca SelengkapnyaKemiskinan yang dialami seseorang bisa menyebabkan berbagai dampak pada kehidupannya termasuk pada penuaan dalam otak.
Baca SelengkapnyaProduksi air liur atau saliva pada orang lansia juga akan berkurang.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, lansia bisa mengalami berbagai penurunan fungsi organ tubuh.
Baca SelengkapnyaBerumur panjang bahkan hingga 100 tahun melibatkan kombinasi dari berbagai macam hal.
Baca Selengkapnya