Menyusui mampu pangkas risiko kanker ovarium
Merdeka.com - Sebuah penelitian yang dilansir dari healthmeup.com menemukan bahwa menyusui bisa menurunkan risiko kanker ovarium hampir 75%.
Penelitian yang dilakukan sebuah lembaga kesehatan di Australia ini melakukan penelitian yang melibatkan 493 wanita yang didiagnosis menderita kanker ovarium dan 472 sukarelawan yang sehat dengan usia yang sama dengan penderita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang menyusui anak mereka setidaknya hingga 13 bulan memiliki risiko 63% lebih rendah untuk terkena kanker ovarium. Kemudian para ibu yang memiliki lebih dari 3 anak dengan usia menyusui total selama 31 bulan juga memiliki peluang 91% lebih rendah.
Masih menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menyusui diperkirakan dapat menunda ovulasi yaitu ketika sel telur dilepaskan dan ovarium terkena cairan yang kaya estrogen tingkat tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat ovulasi yang tinggi dapat meningkatkan pembentukan sel mutan yang dapat memicu penyakit.
-
Mengapa menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara? Penurunan risiko kanker payudara pada wanita yang menyusui berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama masa menyusui. Hormon estrogen, yang diketahui berperan dalam perkembangan beberapa jenis kanker payudara, mengalami penurunan saat seorang ibu menyusui.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker ovarium? Mengonsumsi diet yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi risiko kanker.
-
Apa penyebab bayi terkena kanker ovarium? Penyebab pasti kanker ovarium pada bayi tidak sepenuhnya diketahui, namun faktor genetik atau bawaan, kelainan perkembangan, atau mutasi sel yang terjadi selama kehamilan dapat berperan dalam pembentukan kanker ini.
-
Apa saja penyebab kanker ovarium? Ada beberapa faktor risiko dari kanker ovarium, antara lain:berusia setengah baya atau lebih tuamemiliki anggota keluarga yang mengidap kanker ovariummemiliki mutasi genetik tertentupernah menderita kanker payudara, rahim, atau usus besarmenderita endometriosisbelum pernah melahirkanmengalami kesulitan untuk hamil
-
Kenapa usia lanjut meningkatkan risiko kanker ovarium? Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
-
Bagaimana cara mencegah kanker ovarium? Meskipun tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ovarium, ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan penurunan risiko kanker ini, seperti:meminum pil KB selama 5 tahun atau lebihhamil dan melahirkanmenyusui setidaknya selama satu tahunmenjalani prosedur bedah tertentu, seperti ooforektomi, ligasi tuba, atau histerektomi
Kanker ovarium sering dikenal sebagai silent killer karena gejalanya yang sering menipu seperti rasa kembung. Karena gejala ini hanya terasa seperti hal yang biasa maka banyak wanita yang mengabaikannya sebelum akhirnya berubah menjadi penyakit kanker yang berbahaya.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaASI merupakan hak setiap anak hingga usia enam bulan. Semua pihak wajib mendukung ibu memberikan ASI untuk si kecil
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca SelengkapnyaDharma menyebut daun katuk baik agar air susu ibu (ASI) mengalir tanpa harus dipompa.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaMencegah kanker bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Salah satunya adalah dengan melakukan sejumlah pijatan.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan produksi ASI sangat penting dilakukan terutama bagi ibu hamil yang menerapkan ASI eksklusif.
Baca SelengkapnyaMenjaga produksi tetap lancar dan melimpah merupakan hal penting bagi ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan ibu menyusui tetap memakai kontrasepsi atau KB.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.
Baca SelengkapnyaWaspadai konsumsi daging merah dan daging olahan karena keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Baca Selengkapnya