Menyusui turunkan risiko tekanan darah tinggi
Merdeka.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko ibu menderita tekanan darah tinggi.
Para peneliti dari University of Western Sydney menemukan bahwa semakin lama seorang wanita menyusui, semakin rendah kemungkinan dia terkena tekanan darah tinggi sebelum usia 64 tahun. Mereka meneliti hubungan antara menyusui dan prevalensi tekanan darah tinggi pada 74.785 wanita Australia yang berusia 45 tahun ke atas.
"Temuan ini memperkuat pentingnya ASI bagi ibu dan anak," kata Dr Joanne Lind dari UWS School of Medicine selaku peneliti, kepada Daily Mail (29/5).
-
Mengapa menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara? Penurunan risiko kanker payudara pada wanita yang menyusui berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama masa menyusui. Hormon estrogen, yang diketahui berperan dalam perkembangan beberapa jenis kanker payudara, mengalami penurunan saat seorang ibu menyusui.
-
Kenapa penting menurunkan tekanan darah tinggi saat hamil? Hipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi yang belum lahir.
-
Apa bahaya tekanan darah tinggi bagi ibu hamil? Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi selama kehamilan.
-
Apa manfaat menyusui bagi ibu dan bayi? Menyusui merupakan bentuk pemberian nutrisi yang paling optimal bagi bayi, dan memiliki manfaat yang tak terhitung jumlahnya bagi kesehatan ibu.
-
Bagaimana tekanan darah tinggi mempengaruhi bayi dalam kandungan? Tekanan darah tinggi dapat mempersempit pembuluh darah di tali pusat. Tali pusat menghubungkan bayi ke plasenta, dan membawa makanan serta oksigen dari plasenta ke bayi. Jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, bayi tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, membuatnya tumbuh lambat.
-
Mengapa tekanan darah tinggi berbahaya untuk ibu hamil? Jantung bekerja lebih keras selama kehamilan karena harus memompa lebih banyak darah. Hal ini memberi tekanan ekstra pada tubuh.
Wanita berusia 45 hingga 64 tahun, yang telah menyusui selama lebih dari enam bulan atau lebih dalam hidup mereka, memiliki kemungkinan lebih rendah memiliki tekanan darah tinggi.
Selain mengurangi kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi, hormon yang dilepaskan saat menyusui dapat memberi manfaat jangka panjang untuk sistem kardiovaskular ibu. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong para wanita di seluruh dunia untuk menyusui selama minimal enam bulan. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaHipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.
Baca SelengkapnyaBerikut tips menurunkan berat badan setelah melahirkan secara aman.
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumsi gula yang ketat dari orangtua pada periode emas pertumbuhan anak sangat penting untuk cegah diabetes di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaDharma menyebut daun katuk baik agar air susu ibu (ASI) mengalir tanpa harus dipompa.
Baca SelengkapnyaDaun pepaya telah lama dikenal sebagai tanaman herbal dengan berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaSejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui dengan riwayat Tuberkulosis masih diperbolehkan untuk memberikan ASI kepada bayi mereka.
Baca SelengkapnyaSalah satu metode yang efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah dengan mengonsumsi jus buah.
Baca Selengkapnya