Merokok bikin pria kehilangan kromosom Y
Merdeka.com - Telah lama peneliti mengaitkan kebiasaan merokok dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari masalah paru-paru hingga kanker. Namun kali ini peneliti kembali menemukan efek buruk dari kebiasaan merokok untuk pria.
Penelitian dari Uppsala University, Swedia, mengungkap bahwa kebiasaan merokok bisa membuat pria kehilangan kromosom Y saat mereka semakin menua. Lantas, apa yang terjadi ketika pria kehilangan kromosom Y pada sel darah mereka?
Kehilangan kromosom Y bukan hal yang bisa diremehkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hilangnya kromosom Y bisa memicu beberapa jenis kanker dan bisa mempercepat kematian pada pria, seperti dilansir oleh Health Me Up (20/02).
-
Kenapa merokok bisa memperpendek umur? Merokok dapat memperpendek harapan hidup hingga 10 tahun. Para perokok aktif maupun pasif berisiko mati 3 kali lebih cepat daripada mereka yang tidak pernah merokok.
-
Kenapa merokok menyebabkan penuaan dini? Akibatnya, para perokok rentan untuk mengalami keriput lebih awal di kulit wajahnya.
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Kenapa merokok penyebab kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
-
Apa pengaruh rokok pada tubuh? Temuan penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengonsumsi makanan yang digoreng dan menambahkan garam serta gula ke dalam makanan mereka. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, tekanan darah, dan risiko terjadinya penyakit kronis lainnya, memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
-
Kenapa tinggi badan pria bisa lebih pendek seiring bertambahnya usia? Sebagian besar orang akan mulai kehilangan tinggi badan seiring bertambahnya usia. Rata-rata, pria lanjut usia akan kehilangan sekitar 0,08 hingga 0,10% tinggi badannya per tahun, atau sekitar 2 cm sampai 4 cm di akhir hidupnya.
Karena hanya pria yang memiliki kromosom Y, maka hasil penelitian ini kemungkinan juga memberikan penjelasan mengapa pria memiliki risiko lebih besar terkena kanker akibat kebiasaan merokok. Selain itu, ini juga menjelaskan mengapa pria yang menjadi perokok berat berisiko memiliki usia yang lebih pendek.
"Di samping berbagai faktor yang kami teliti, seperti usia, tekanan darah, diabetes, kebiasaan minum alkohol, dan merokok, kami menemukan bahwa hilangnya kromosom Y pada sel darah lebih banyak ditemukan pada pria yang merokok dibandingkan dengan pria yang tak merokok," ungkap peneliti Lars Forsberg.
Perokok berat mengalami hilangnya kromosom Y lebih daripada perokok biasa. Selain itu, hal ini tak hanya ditemukan para orang yang merokok, namun juga pada orang yang pernah merokok dan sudah berhenti. Meski begitu, peneliti belum mengetahui dengan pasti mengapa kebiasaan merokok yang menghilangkan kromosom Y bisa memicu kanker dan memperpendek usia pria.
Salah satu kemungkinan yang diungkap oleh peneliti adalah bahwa sel kekebalan tubuh yang sudah kehilangan kromosom Y akan kehilangan kemampuan mereka untuk menghalau penyakit, termasuk mencegah kanker. Hasil penelitian ini setidaknya memberikan para pria satu alasan lagi untuk mulai berhenti merokok sekarang juga.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca SelengkapnyaSebagian besar kebotakan pada pria disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik. Kondisi ini, dikenal sebagai androgenetik alopecia.
Baca SelengkapnyaMerokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPada saat ini semakin banyak anak muda di usia-20an yang mengalami penyakit jantung.
Baca Selengkapnya