Merokok ganja bisa turunkan risiko diabetes?
Merdeka.com - Anda tentu telah mengetahui efek negatif dari merokok ganja. Namun ternyata ganja juga memiliki manfaat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang secara rutin merokok ganja memiliki risiko terkena diabetes lebih rendah.
Pengguna ganja memiliki tingkat insulin yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan kontrol gula darah yang lebih baik. Jika kaitan antara ganja dan pencegahan diabetes diperjelas, maka kemungkinan peneliti akan mengembangkan perawatan diabetes menggunakan zat dalam ganja, yaitu THC (tetrahydrocannabinol).
Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Medicine ini menemukan bahwa orang yang merokok ganja dengan rutin memiliki tingkat insulin 16 persen lebih rendah dibanding dengan orang yang tak pernah merokok ganja.
-
Siapa yang berisiko tinggi diabetes? Ikhsan menyarankan individu dengan berat badan berlebih dan/atau riwayat keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika tidak dapat menghindari begadang, guna mengurangi risiko terkena diabetes.
-
Kenapa merokok memicu diabetes? Merokok dapat meningkatkan risiko diabetes karena senyawa racun dalam rokok dapat menyebabkan resistensi insulin. Merokok dapat menyebabkan resistensi insulin dan mengurangi respon pankreas untuk menghasilkan insulin.
-
Siapa yang berisiko terkena diabetes? Kurangnya aktivitas fisik, konsumsi gula yang berlebihan, respons tubuh terhadap insulin yang terganggu, produksi insulin yang berkurang oleh pankreas, gangguan kinerja insulin akibat hormon lain
Mereka yang menggunakan ganja juga diketahui memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil, sementara lingkar pinggang yang besar bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Saat ini ganja secara umum digunakan pada pasien yang terkena kanker atau mengalami rasa sakit yang parah. Penggunaan ganja sebagai obat diperbolehkan di 18 negara bagian Amerika, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/05).
Penelitian ini mengamati 4.657 pasien. Sekitar 579 orang menggunakan ganja, 1.975 menggunakan ganja di masa lalu tetapi sudah berhenti, dan 2.013 orang tidak pernah menggunakan ganja. Insulin dan glukosa kemudian diukur melalui sampel darah setelah partisipan puasa selama sembilan jam.
Hasilnya, pengguna ganja memiliki tingkat insulin 16 persen lebih rendah dibandingkan orang yang tak pernah menggunakan ganja sama sekali. Murray Mittleman dari Cardiovascular Epidemology Research Unit di Beth israel Deaconess Medical Center juga menjelaskan bahwa pada penelitian sebelumnya peneliti menemukan tingkat obesitas dan diabetes yang lebih rendah pada pengguna ganja.
Meski zat dalam tanaman ganja diketahui bisa mengontrol insulin dan mencegah diabetes, akankah Indonesia memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan? (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain memakan makanan manis yang diolah, seringkali orang dengan diabetes menghindari makan buah-buahan manis seperti mangga.
Baca SelengkapnyaKetahui berbagai manfaat baik minum kopi buat kesehatan tubuh dan pikiran.
Baca SelengkapnyaPrediabetes adalah kondisi serius yang bisa menjadi awal dari diabetes tipe 2. Kabar baiknya adalah kondisi ini dapat disembuhkan dengan gaya hidup sehat.
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, namun gaya hidup modern memainkan peran yang sangat penting dalam peningkatan risiko diabetes.
Baca SelengkapnyaDibetes tipe 2 merupakan masalah kesehatan yang mengancam banyak orang. Kondisi ini rupanya bisa dicegah dengan sejumlah langkah mudah saat tidur.
Baca Selengkapnya