Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MERS, nama virus yang mirip SARS

MERS, nama virus yang mirip SARS Ilustrasi masker. ©Shutterstock/CandyBox Images

Merdeka.com - Setiap virus butuh nama, termasuk coronavirus baru yang mirip SARS dan telah menginfeksi 40 orang serta membunuh sebagian dari pasien. Nama virus baru itu adalah MERS.

MERS, kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus disebut juga dengan MERS-CoV. Nama tersebut sudah beberapa digunakan oleh para ilmuwan. Namun baru benar-benar diresmikan pada hari Kamis (16/05) kemarin.

"Nama ini sudah disetujui untuk digunakan oleh WHO dan Dinas Kesehatan Arab Saudi. Kami sangat menyarankan penggunaan nama ini dalam komunikasi di bidang ilmiah dan lainnya," papar peneliti Raoul de Groot dari Utrecht University di Belanda.

Biasanya, sebuah negara tidak mau namanya digunakan untuk menyebut penyakit. Makanya tidak ada yang namanya flu burung Hong Kong, tetapi lebih kepada H1N1 atau H7N9.

Sementara itu, MERS berkaitan erat dengan negara-negara di Timur Tengah (Middle East). Semua pasien pernah berada atau baru saja bepergian dari Jordan, Qatar, atau Arab Saudi.

Sebelumnya, virus SARS yang merebak di tahun 2003 lalu muncul pertama kali di China. Namun WHO memberi nama virus tersebut dengan nama severe acute respiratory syndrome, karena saat itu para pakar belum begitu memahami karakter dari virus.

MERS bisa dibilang masih 'sepupu' dengan SARS. Coronavirus sendiri adalah keluarga besar dan biasanya menyebabkan gejala demam pada pasien. MERS sendiri diduga berasal dari kelelawar.

Kabar buruknya, MERS ternyata bisa menyebar ke sesama manusia. Selain itu, tidak ada vaksin yang bisa menangkal MERS. Obat antivirus pun tampaknya tidak mempan melawan MERS. Pihak Centers for Disease Control and Prevention akhirnya hanya mampu mengimbau para pekerja medis untuk menggunakan masker demi meminimalisir kontak dengan pasien agar tidak tertular.

Sebagaimana dilansir dari NBC News, WHO juga memiliki lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban mengenai MERS. Meskipun sudah menginfeksi sejak tahun 2012 lalu, mereka belum tahu asal muasal dari MERS.

"Yang kami tahu, saat seseorang terinfeksi, mereka langsung menderita pneumonia (radang paru-paru) akut. Kebanyakan pasien selama ini adalah pria dewasa, seringnya dengan kondisi medis lain. Jadi kami belum yakin mengenai pola penyebaran MERS ini dalam jangka waktu ke depan," papar WHO.

Selain MERS, di China pun tengah dilanda munculnya virus flu burung baru bernama H7N9. Meskipun belum ada korban di luar China dan Taiwan, namun WHO tetap waspada dan memantau perkembangan virus tersebut.

Baca juga:Bagaimana cara memastikan vaksin ampuh menangkal virus H7N9?China laporkan korban flu burung jadi 35 orangKasus flu burung H7N9 mengalami penurunan?Seorang warga Sukoharjo positif terjangkit flu burungKorban flu burung H7N9 bertambah jadi 31 orang (mdk/riz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Gejala Mpox dan Cacar Air, Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Perbedaan Gejala Mpox dan Cacar Air, Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Meski sama-sama disebut penyakit cacar, namun terdapat perbedaan gejala mpox dan cacar air.

Baca Selengkapnya
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19

Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Gejala Cacar Monyet dan Cacar Biasa, Wajib Tahu
Perbedaan Gejala Cacar Monyet dan Cacar Biasa, Wajib Tahu

Meski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Darurat Global Cacar Monyet, Negara Ini Siaga Penuh hingga Siapkan Ruangan Isolasi
FOTO: Darurat Global Cacar Monyet, Negara Ini Siaga Penuh hingga Siapkan Ruangan Isolasi

WHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19

Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?

Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Waspadai Penyebab Penyakit Herpes Kulit, Bisa Menular Melalui Kontak Kulit
Waspadai Penyebab Penyakit Herpes Kulit, Bisa Menular Melalui Kontak Kulit

Herpes merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan berisi cairan pada kulit.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya