Nanofibres, bahan berbahaya pada popok dan alat olahraga
Merdeka.com - Nanofibres biasa digunakan untuk membuat peralatan olahraga dan popok. Ternyata, bahan ini sama berbahayanya dengan asbes lho.
Nanofibres berbentuk mirip serat asbes, yang juga dikaitkan dengan penyebab kanker paru-paru seperti mesothelioma. Menurut para peneliti, serat kecil yang dibuat oleh industri nanoteknologi ini bisa sama berbahayanya dengan asbes jika dihirup.
Nanofibres sering ditemukan pada berbagai item sehari-hari seperti peralatan olahraga, waterproofs untuk popok, dan penyedot debu. Hasil penelitian yang diterbitkan di Toxicology Sciences, menunjukkan bahwa nanofibres lebih berbahaya.
-
Kenapa asbes bahaya untuk kesehatan? Asbes dalam kondisi baik tidak berbahaya, tetapi jika rusak, debu halusnya dapat terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan.
-
Kenapa plastik bahaya untuk kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa jenis sampah seperti plastik kemasan atau barang plastik bisa mengakibatkan disfungsi ginjal dan hati.
-
Apa saja dampak buruk asbes? Selain itu, artikel ini juga menunjukkan beberapa produk yang berpotensi mengandung asbes yang perlu diwaspadai. 1. Asbestosis 2. Kanker Paru-Paru 3. Mesothelioma 4. Peradangan dan Jaringan Parut 5. Kerusakan Genetik 6. Penyakit Jantung 7. Efek Jangka Panjang Tanpa Gejala 8. Risiko bagi Keluarga dan Orang Lain 9. Tidak Ada Tingkat Paparan Aman
-
Bagaimana BPA bisa berbahaya? Riset di berbagai negara menunjukkan BPA pada plastik polikarbonat rawan luruh dan berisiko pada kesehatan, termasuk bisa memicu kemandulan dan kanker bila terminum melebihi ambang batas.
-
Kenapa BPA berbahaya? Banyak bahan kimia yang disebutkan dan berkaitan dengan risiko kesehatan, di antaranya adalah BPA.'Walhasil, hal ini menjadi masalah bukan hanya masalah nasional, tapi juga regional, bahkan jadi masalah global. BPA bisa masuk dalam chemical of concern itu banyak hal. Pertama, yang menjadi hal penting adalah kaitan dengan kesehatan. Kalau kaitan dengan kesehatan itu nomor satu,' kata Prof Chalid.
Ken Donaldson, profesor toksikologi pernapasan di Universitas Edinburgh, mengatakan: "Jenis nanofibres baru yang dibuat oleh industri nanoteknologi bisa berisiko karena memiliki bentuk mirip dengan asbes," seperti dilansir Daily Mail, (24/8).
Profesor Stephen Spiro dari British Lung Foundation berpendapat bahwa paparan asbes meningkatkan kasus mesothelioma hampir empat kali lipat dalam 30 tahun terakhir ini.
Profesor Stephen juga menambahkan: "Penelitian ini sangat menarik karena memberikan kita indikasi tentang ukuran serat yang dapat menyebabkan mesothelioma bila terhirup."
Raket adalah salah satu peralatan olahraga yang terbuat dari nanofibres lho. Tenang..tenang! Kini, para peneliti mulai mengembangkan nanofibres yang aman bagi kesehatan.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.
Baca SelengkapnyaDi balik keunggulannya, asbes memiliki bahaya yang perlu diwaspadai karena pengaruhnya yang dapat menyerang organ dalam.
Baca SelengkapnyaTemuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
Baca SelengkapnyaZat kimia seperti BPA ini nyatanya dapat memberikan berbagai bahaya bagi tumbuh dan kembangnya janin di dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaRegulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMembakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaProf Chalid sendiri merupakan salah satu tim ahli Indonesia pada pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5).
Baca SelengkapnyaPaparan BPA, terutama saat janin masih dalam kandungan, bisa menyebabkan kelainan pada organ reproduksi pria.
Baca SelengkapnyaEma menyatakan pemerintah mengantisipasi dampak kesehatan tersebut dengan mengeluarkan kebijakan pelabelan BPA.
Baca SelengkapnyaAturan baru terkait pelabelan AMDK ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari risiko paparan BPA.
Baca SelengkapnyaBPOM membuat rencana untuk pelabelan risiko senyawa kimia berbahaya BPA pada galon air minum bermerek.
Baca Selengkapnya