Nggak Perlu Panik Hadapi Efek Samping Vaksin Booster, Begini Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Program vaksinasi booster masih terus dijalankan pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19. Bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua dalam jangka waktu 3 bulan, bisa langsung melanjutkan untuk vaksin booster di fasilitas kesehatan yang menyediakan program tersebut.
Namun, sama seperti vaksinasi primer, vaksin booster juga bisa memberikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang membuat orang-orang jadi was-was dan cemas. Tapi, nggak perlu panik kok menghadapi efek samping vaksin booster yang dirasakan. Begini trik untuk mengatasinya.
Persiapkan Kondisi Tubuh Sebelum Vaksin Booster
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa manfaat vaksin Mpox? Dengan adanya persetujuan dari dua lembaga kesehatan internasional dan nasional tersebut, vaksin Mpox telah dipastikan keamanannya dan siap digunakan untuk melindungi masyarakat dari penularan virus Mpox (MPXV).
©Shutterstock
Penting untuk mempersiapkan kondisi tubuh sebelum mendapatkan suntikan vaksin booster. Mulai dari menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi beberapa hari sebelum mendapatkan booster dan konsumsi suplemen yang dapat menambah nutrisi sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain itu, wajib juga memastikan tubuh mendapatkan istirahat cukup di malam sebelum vaksin. Jangan lupa sarapan terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin booster untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan.
Dengan melakukan berbagai persiapan fisik, tubuh akan lebih siap saat menerima vaksin booster. Jadi, bisa meminimalisir KIPI atau efek samping yang akan dihadapi tubuh.
Istirahat yang Cukup Pasca Vaksinasi
©Shutterstock
Sama seperti ketika mendapatkan suntikan vaksinasi primer, setelah mendapatkan booster disarankan untuk menunggu 30 menit sebelum pulang ke rumah. Hal ini untuk memantau gejala yang dirasakan tubuh pasca mendapatkan suntikan booster.
Jika tidak ada gejala yang berarti, kamu bisa pulang ke rumah. Jangan lupa untuk beristirahat di rumah untuk menjaga tubuh agar tetap fit sekaligus mencegah efek samping yang parah.
Setelah vaksin, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik berat yang terlalu memforsir tubuh. Misalnya saja olahraga atau melakukan pekerjaan rumah yang berat. Cara ini juga dilakukan untuk mencegah tubuh mengalami kelelahan fisik yang membuat kondisinya drop dan memicu efek samping yang berat.
Pantau Efek Samping yang Muncul
©Shutterstock
Sambil beristirahat, pantau efek samping dan kondisi tubuh. Jika mengalami tanda-tanda demam, segera minum obat yang dianjurkan petugas. Jangan lupa tetap perhatikan asupan nutrisi tubuh, seperti makanan bergizi agar bisa kembali fit.
Penting juga untuk memperhatikan asupan air putih harian pasca vaksin. Pasalnya, dehidrasi bisa menyebabkan kondisi demam semakin parah. Jadi, siapkan botol berisi air minum di dekatmu agar lebih mudah untuk mengonsumsinya saat tubuh sedang mengalami demam.
Sementara itu, jika bekas suntikan terasa nyeri, tetap biasakan untuk menggerakkan tangan secara perlahan. Kamu juga bisa mengompres area bekas suntikan dengan air dingin untuk meringankan gejala nyeri yang dirasakan.
Jika Demam Baru Dirasakan 48 Jam Setelah Vaksin atau Berkelanjutan
©Shutterstock
Kalau baru mengalami demam 48 jam setelah vaksin, hal yang perlu dilakukan adalah segera melakukan isolasi mandiri dan swab test. Hal ini karena ada kemungkinan kamu terinfeksi Covid-19.
Namun, jika efek samping yang dirasakan berkepanjangan setelah melakukan vaksin, segera laporkan ke hotline yang tertera di kartu vaksinasi. Ceritakan segala gejala yang dirasakan selama masa pemantauan setelah vaksinasi agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan melakukan persiapan yang tepat, nggak perlu panik menghadapi efek samping vaksinasi booster yang diterima. Membekali diri dengan berbagai pengetahuan dasar tentang vaksinasi booster juga penting untuk menyiapkan fisik dan mental agar lebih siap mendapatkan vaksin booster dan nggak mudah panik jika ada efek samping yang dirasakan. Semoga sehat selalu ya! (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya