Nonton TV berjam-jam sebabkan 6 penyakit berbahaya
Merdeka.com - Orang rela duduk berjam-jam di depan TV, demi menonton program favorit mereka. Padahal kebiasaan menonton TV terlalu lama meningkatkan risiko penyakit fisik dan mental.
Pada kenyataannya, kebiasaan menonton TV selalu dianggap buruk bagi kesehatan. Duduk terlalu lama di depan TV berisiko meningkatkan beragam masalah penyakit. Inilah alasan penting kenapa Anda tak boleh menonton TV terlalu lama, seperti dilansir Lifemojo.
1. Penyakit jantung
-
Bagaimana menonton TV memengaruhi tidur? Menonton TV sebelum tidur dapat mengganggu proses tidur karena layar TV memancarkan cahaya biru, yang dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
-
Apa dampak menatap layar terlalu lama pada kesehatan mata? Namun, menatap layar terlalu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan mata. Radiasi yang dikeluarkan oleh layar dapat menyebabkan ketegangan pada otot mata, yang sering kali ditandai dengan rasa sakit dan penglihatan yang kabur.
-
Apa efek buruk menatap layar terlalu lama? Kegiatan menatap layar elektronik yang terlalu lama menyebabkan vision syndrom atau kelelahan mata. Gejala yang dirasakan penderita yaitu, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, dan iritasi mata.
-
Apa saja efek buruk dari screen time berlebihan? Terdapat banyak efek berbahaya potensial dari screen time berlebuhan pada anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja akhir dan orang dewasa.
-
Kenapa begadang bisa menyebabkan berbagai penyakit serius? Perlu diketahui bahwa tubuh memerlukan waktu tidur yang cukup untuk memperbaiki jaringan, mengatur hormon, dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Apabila tidur terganggu, sistem kekebalan tubuh pun akan turut melemah, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
-
Apa saja gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada anak saat nonton bioskop? Suara keras dari film bisa memengaruhi kesehatan telinga anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Gangguan pendengaran seperti noise-induced hearing loss (NIHL) bisa terjadi akibat paparan suara yang terlalu keras. Anak-anak juga berisiko mengalami gangguan pembelajaran atau perilaku akibat suara yang terlalu keras. Gangguan tersebut melibatkan penurunan kemampuan berbicara, kesulitan belajar, gangguan sistem kardiovaskular, dan gangguan tidur.
Analisis data ini dikumpulkan selama enam tahun dari 8.800 pria dan wanita Australia (di atas usia 25), yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Peneliti menemukan duduk berjam-jam menonton TV dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 18% dan kanker sebesar 9%. Maka, orang yang menonton lebih dari empat jam sehari selama 6 tahun berisiko 80% lebih besar dalam peningkatan risiko penyakit jantung dibandingkan orang yang menonton TV hanya 2 jam atau kurang dari itu setiap hari.
2. Diabetes
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association tahun 2003 menunjukkan peningkatan risiko diabetes sebesar 14% untuk kebiasaan menonton TV selama 2 jam dalam sehari. Penelitian lain yang dilakukan pada tahun yang sama dan diterbitkan dalam jurnal Lipid juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam per minggu 3 kali lebih berisiko mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggu.
3. Obesitas
Sebuah penelitian membandingkan kebiasaan menonton TV pada lebih dari 50.000 wanita yang berpartisipasi dalam Studi Nurses Health tahun 1992-1998. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan berat badan karena kebiasaan menonton TV. Penambahan waktu menonton setiap dua jam dapat meningkatkan risiko obesitas sebesar 23%.
4. Attention Deficit Disorder
Pada 1970-an, Profesor Werner Halperin menyatakan kalau perubahan yang cepat dari suara dan gambar pada TV dapat mempengaruhi sistem saraf anak dan menyebabkan masalah perhatian.
5. Asma
Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV pada lebih dari 3.000 anak mulai usia bayi hingga 11 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari dua kali lebih berisiko menderita asma.
6. Mindless Eating
Studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford membuktikan bahwa menonton TV secara langsung terkait dengan masalah makan tanpa berpikir. Orang memiliki lebih banyak peluang makan junk food saat menonton TV daripada melakukan kegiatan lainnya.
Kebiasaan menonton TV berjam-jam sangat tidak baik untuk kesehatan. Selain tidak sehat, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit pada anak. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riset ini membuat banyak orang tak sadar berapa lama mereka menatap layar HP.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.
Baca SelengkapnyaTelevisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaMenonton tv terlalu dekat dapat memberikan banyak dampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan buruk yang kita lakukan sehari-hari bisa menurunkan kebuharan dan kesehatan pada diri kita.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaBuat kamu yang masih bertanya-tanya apa saja dampak negatif dari sering begadang yang patut diwaspadai, berikut ini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaTidur dekat dengan ponsel merupakan kebiasaan yang berdampak buruk dan perlu dihindari.
Baca SelengkapnyaKurang tidur selama beberapa waktu bisa berdampak buruk pada tubuh, namun benarkah hal ini bisa berdampak hingga kematian?
Baca Selengkapnya