Obat anti-depresi tingkatkan risiko diabetes tipe-2
Merdeka.com - Orang yang mengonsumsi obat anti depresi untuk mengatasi rasa depresi dan stres yang dialaminya sebaiknya berhati-hati. Peneliti di Inggris menemukan bahwa obat anti depresi berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2.
Peneliti dari University of Southampton mengamati kaitan antara obat anti depresi dengan diabetes dan menemukan bahwa keduanya berkaitan. Namun belum ada bukti kuat bahwa obat anti depresi adalah penyebab diabetes tipe-2.
Peneliti berpendapat bahwa mengonsumsi obat anti depresi bisa menyebabkan berat badan bertambah dan pada gilirannya juga meningkatkan risiko diabetes tipe-2, seperti dilansir oleh BBC News (24/09). Selain itu, obat anti depresi diperkirakan juga bisa mempengaruhi gula darah dalam tubuh.
-
Bagaimana depresi bisa memengaruhi pengelolaan diabetes? Depresi membuat lebih sulit menjaga pengobatan diabetes yang tepat, diet yang sehat, dan aktivitas fisik yang cukup, yang kemudian dapat memperburuk depresi dan diabetes itu sendiri.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Bagaimana Diabetes Tipe 2 memengaruhi tubuh? Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
-
Siapa yang bisa kena dampak obat antidepresan? Beberapa jenis antidepresan, terutama yang termasuk dalam kelas SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), memiliki risiko peningkatan perilaku bunuh diri pada anak atau remaja.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 22 penelitian pada ribuan pasien yang mengonsumsi obat anti depresi. Meski begitu, Profesor Richard Holt dan koleganya menjelaskan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menginvestigasi faktor apa yang mempengaruhi kaitan ini.
"Ada kemungkinan beberapa kasus terjadi karena kebetulan, namun ada sinyal yang mengindikasikan bahwa orang yang mengonsumsi obat anti depresi memiliki risiko diabetes lebih tinggi," ungkap Holt.
Penelitian ini setidaknya bisa membuat dokter lebih waspada ketika memberikan obat anti depresi pada pasiennya. Dokter yang menangani pasien diabetes juga bisa mengamati lebih lanjut apakah penyakit yang diderita pasiennya berkaitan dengan obat anti depresi yang dikonsumsi. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu hal yang sangat penting untuk kesehatan namun sering diabaikan adalah pola dan kualitas tidur. Yuk, simak hubungan antara kualitas tidur dan diabetes ini!
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Baca SelengkapnyaDi tengah kesibukan, seringkali kita tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya remeh dapat berkontribusi besar terhadap naiknya gula darah.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKetahui informasi lengkap mengenai obat metformin sebelum mengonsumsinya.
Baca SelengkapnyaKetahui berbagai manfaat baik minum kopi buat kesehatan tubuh dan pikiran.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah kesehatan yang mengancam banyak anak di seluruh dunia khususnya anak di Indonesia adalah diabetes tipe 1.
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaResistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh tidak dapat merespons hormon insulin dengan baik, sehingga gula darah tidak terserap secara maksimal.
Baca SelengkapnyaMeski seringkali tidak disadari, banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat memicu lonjakan gula darah.
Baca SelengkapnyaPrediabetes adalah kondisi serius yang bisa menjadi awal dari diabetes tipe 2. Kabar baiknya adalah kondisi ini dapat disembuhkan dengan gaya hidup sehat.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak makan gula bisa menimbulkan dampak yang tak hanya muncul dalam jangka panjang, tapi juga jangka pendek.
Baca Selengkapnya