Obesitas saat remaja picu kanker usus besar saat dewasa!
Merdeka.com - Mengalami obesitas saat masih remaja tak hanya merugikan dan mengganggu kesehatan, namun juga bisa memicu penyakit yang lebih berbahaya. Sebuah penelitian dari Swedia mengungkap bahwa mengalami obesitas saat remaja bisa memicu kanker usus besar dan kanker rektum ketika dewasa.
Penelitian yang dilakukan pada remaja berusia 16 sampai 20 tahun selama 35 tahun ini menunjukkan bahwa partisipan yang mengalami obesitas saat remaja berkemungkinan terkena kanker usus besar dan rektum dua kali lipat ketika dewasa dibandingkan dengan partisipan remaja yang memiliki bobot normal.
Sementara itu, remaja yang mengalami peradangan tingkat tinggi berkemungkinan 63 persen lebih tinggi untuk mengalami kanker usus, dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami peradangan atau mengalami peradangan tingkat sedang, seperti dilansir oleh Healthy Living (29/09).
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Mengapa Kanker Usus di Usia Muda Meningkat? Penyebab pasti dari fenomena ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang dipercaya berkontribusi adalah gaya hidup yang tidak seimbang, seperti pola makan yang kurang serat, obesitas, konsumsi alkohol dan tembakau, serta penggunaan antibiotik yang berlebihan.
-
Siapa yang berisiko terkena kanker akibat obesitas? Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim, dan kanker prostat, memiliki hubungan yang kuat dengan obesitas.
-
Kapan kanker usus besar meningkat? Data menunjukkan pada tahun 2019, 20 persen kasus kanker kolorektal terjadi pada individu berusia di bawah 55 tahun, meningkat dari 11 persen pada tahun 1995.
-
Kenapa makan berlebihan meningkatkan risiko obesitas? Makan berlebihan meningkatkan risiko Anda mengembangkan kelebihan lemak tubuh atau obesitas karena konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Lain halnya jika kita mengonsumsi protein yang berlebihan, kecil kemungkinannya untuk meningkatkan lemak karena cara metabolismenya.
"Hasil ini penting karena kita masih mengetahui sedikit sekali tentang kemungkinan dan perkembangan kanker usus besar pada masa remaja," ungkap ketua peneliti Elizabeth Kantor dari Harvard School of Public Health in Boston.
Meski begitu, menurut Kantor, hasil penelitian ini belum cukup untuk menetapkan bahwa peradangan dan obesitas adalah penyebab kanker usus. Namun sangat penting untuk berhati-hati karena kedua hal tersebut telah terbukti berkaitan. Selama ini diketahui juga bahwa obesitas merupakan penyebab peradangan dan berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai macam kanker.
Kantor dan koleganya akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dengan jelas bagaimana obesitas bisa meningkatkan risiko kanker usus. Perkembangan kanker usus terjadi dalam waktu yang lama sehingga sangat penting untuk memahami apakah obesitas sejak usia muda atau di usia tua yang lebih berbahaya dan memicu kanker usus tersebut.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker usus, meskipun sering kali tidak terlihat secara langsung, merupakan salah satu ancaman kesehatan yang dapat memengaruhi siapa pun.
Baca SelengkapnyaPada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.
Baca SelengkapnyaKanker usus, juga dikenal sebagai kanker kolorektal merupakan jenis tumor ganas yang menyerang usus besar atau rektum.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaDengan menggantikan junk food dengan makanan yang lebih sehat, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaObesitas bukan sekadar masalah berat badan, tapi juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius di masa depan.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca Selengkapnya