Orang egois lebih mudah cemas dan depresi
Merdeka.com - Orang yang terlalu berfokus pada diri sendiri dan sering menggunakan kata "aku," "diriku," atau "saya" ditengarai lebih mudah merasa depresi dan cemas, ungkap penelitian terbaru. Peneliti menemukan bahwa menggunakan kata ganti "kita" akan menjauhkan seseorang dari depresi.
Hal ini ditemukan oleh peneliti di University of Kassel, Jerman, setelah mengamati 103 wanita dan 15 pria. Kebanyakan partisipan mengalami depresi dan kecemasan. Peneliti menanyakan mengenai masa lalu, hubungan, dan cara mereka melihat diri sendiri.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Johannes Zimmerman ini menunjukkan bahwa orang yang terlalu banyak menggunakan kata "aku" atau "saya" lebih muda merasa depresi. Selain itu mereka juga lebih sulit melakukan interaksi dengan berhubungan dengan orang lain dalam kelompok. Orang-orang yang terlalu berfokus pada diri mereka seringkali ingin diperhatikan dan tak bisa sendirian.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena depresi? Jauh dari pandangan umum bahwa depresi hanya terkait dengan ketidakseimbangan kimia, penelitian ini menyoroti hubungan kuat antara gaya hidup sehat dan kesejahteraan mental.
-
Kenapa depresi membuat sulit fokus? Terlalu banyak kecemasan bisa mengganggu.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami depresi? Menurut National Cancer Institute, orang dengan kanker gastrointestinal, terutama perut atau pankreas, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.
-
Siapa yang rentan mengalami depresi? Orang yang suka menyendiri cenderung rentan berpikiran negatif dan mengalami depresi.
-
Siapa yang paling sering terkena depresi? Penyakit ini menimpa 6,9% orang dewasa di AS setiap tahunnya atau sekitar 16 juta orang.
-
Siapa yang lebih rentan mengalami depresi? Meskipun pria, wanita, dan orang dengan berbagai identitas gender dapat mengalami depresi, gejala depresi pada pria sering kali berbeda dan mungkin lebih sulit dikenali.
Sebaliknya, orang yang sering menggunakan kata "kita' diketahui lebih mudah bergaul dengan orang lain. Mereka juga cenderung memiiki hubungan yang sehat dan jaringan pertemanan yang baik.
"Menggunakan kata ganti pertama tunggal menunjukkan jarak dan eksklusivitas. Sementara menggunakan kata ganti pertama jamak menekankan pada hubungan sosial," ungkap Zimmerman, seperti dilansir oleh Daily Mail (07/05).
Hasil lain dari penelitian ini bahwa orang yang terlalu fokus pada diri sendiri dan egois menjadi terlalu banyak menuntut. Bagi orang yang mudah merasa depresi karena terlalu fokus pada dirinya, Zimmerman menyarankan untuk melakukan olahraga.
Berdasarkan penelitian di University of Colorado Boulder, olahraga bisa mengurangi depresi dan membuat seseorang merasa lebih baik terhadap diri mereka sendiri. Jalan lainnya adalah dengan berhenti bersikap egois dan mementingkan diri sendiri, serta mulai peduli pada orang lain.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Egosime dapat merusak hubungan interpersonal dan menghambat pertumbuhan pribadi.
Baca SelengkapnyaNarsistik terselubung sering dijumpai namun banyak yang tidak menyadari. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSimak kumpulan kata kata buat orang egois yang berisi pesan menohok.
Baca SelengkapnyaWalaupun jarang disadari, tanda-tanda iri dan dengki terhadap kebahagiaan orang lain dapat terlihat dari perilaku.
Baca SelengkapnyaSerakah bukan hanya sekadar sifat negatif, tetapi juga dapat dianggap sebagai penyakit hati yang mampu menjangkiti siapa saja.
Baca Selengkapnya