Orang Tua Kurang Edukasi, Masalah Gizi Buruk Masih Mengancam Anak Indonesia
Merdeka.com - Hingga saat ini, masih banyak orang tua di Indonesia yang cukup sembrono dalam memberi makanan pada anaknya. Hal ini dibuktikan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, yang mencantumkan angka masalah gizi balita mencapai 17,6 persen.
Sebanyak 13,8 persen mengalami kurang gizi dan 3,9 persennya terkena gizi buruk. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi. Terutama terkait asupan gizi berkualitas sehari-hari.
"Adanya gizi buruk berawal dari masalah pendidikan orang tua. Masih banyak yang tidak tahu kalau susu kental manis (SKM) itu bukanlah susu formula. Kandungan gulanya sangat banyak," kata Arif Hidayat, Ketua Umum Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat Opmas (Kopmas).
-
Kenapa susu kental manis tidak boleh dikonsumsi bayi? Meskipun terdapat banyak kandungan gizi, BPOM RI menginformasikan bahwa jenis susu ini tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan. Pasalnya bayi dan balita membutuhkan ASI dan susu yang diformulasikan khusus untuk menunjang tumbuh kembangnya.
-
Apa saja zat gizi dalam susu yang penting untuk anak? Susu mengandung protein, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D yang baik untuk perkembangan otak dan saraf anak.
-
Bagaimana cara memenuhi nutrisi anak dengan susu? 'Minum susu minimal satu kali sehari saat sarapan dapat membantu pemenuhan nutrisi anak yang penting bagi pertumbuhan,' tutupnya.
-
Apa saja nutrisi penting dalam susu? Kombinasi kasein dan whey pada susu memberikan dampak positif pada pembentukan otot, terutama bagi mereka yang rajin melakukan olahraga angkat beban.
-
Kenapa gula buruk untuk bayi? Tidak mengandung lemak, vitamin, mineral, maupun protein—hanya kalori yang menyumbang rasa manis. Meski begitu, gula tetap menjadi salah satu bahan yang paling sering digunakan di dapur kita karena rasa nikmat yang diberikannya. Lebih dari itu, kini kita juga dikelilingi oleh makanan dan minuman olahan yang sarat gula, yang sering kali menarik perhatian kita, terutama anak-anak.Namun, tahukah Anda bahwa mengenalkan gula kepada bayi bisa membawa dampak buruk jangka panjang? Bayi dilahirkan tanpa mengenal rasa manis dari gula, tetapi orang tua sering kali mengenalkan rasa ini dengan harapan anak akan makan lebih banyak.
-
Kenapa susu formula dibutuhkan? Namun, meskipun ASI adalah pilihan terbaik, ada situasi tertentu di mana ibu tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya. Dalam kondisi seperti ini, susu formula (sufor) menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan.
Pemberian SKM pada balita masih banyak ditemui di kawasan Jawa Barat, seperti Bandung, Cirebon dan Pandeglang. Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas) menemukan fakta bahwa SKM sangat digandrungi masyarakat menengah ke bawah.
SKM dapat dengan mudah ditemukan di warung sekitar. Para ibu juga tergiur dengan iklan SKM yang menampilkan anak-anak sehat dan ceria. Selain itu, harga SKM jauh lebih murah dibandingkan dengan susu formula.
"Mereka bahkan gak mampu beli bedak dan minyak telon, apalagi susu formula. Ibu-ibu juga belum teredukasi. Walau sudah diberi pemaparan oleh kader, mereka tetap lebih percaya omongan tetangga," kata Yuli Supriati, Wakil Ketua Kopmas.
Kurang adanya edukasi yang tepat ini menyebabkan anak tidak mampu tumbuh secara optimal. Selain stunting, banyak bayi yang terancam risiko lumpuh akibat panas tinggi yang menyerang di usia dua bulan.
Masalah juga kerap kali bertambah kompleks karena adanya kesulitan dari orang tua. Sebagian besar anak tersebut tak memiliki BPJS sehingga tak dapat mengakses rumah sakit.
Reporter: Annisa Mutiara AshariniSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susu kental manis bukan minuman susu tunggal untuk anak Balita.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kental manis pada ibu hamil dan juga bayi bisa berdampak bahaya dan perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaStunting tetap bisa terjadi pada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaMasalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.
Baca SelengkapnyaPola makan yang salah di rumah bisa jadi penyebab anak stunting
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi mengimbau semua masyarakat bisa menerapkan gaya hidup sehat.
Baca Selengkapnya