Orang yang enggan imunisasi tidak melulu karena agama
Merdeka.com - Imunisasi dikampanyekan secara luas sebagai salah satu cara agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu. Meski demikian, masih banyak orang yang tetap menolak imunisasi.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang mengemukakan, alasan orang enggan di imunisasi.
"Pertama, biasanya orang itu takut panas. Suhu tubuh mendadak panas setelah di-imunisasi. Padahal, itu reaksi normal," kata Vensya dalam acara Pekan Imunisasi Sedunia 2018 di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta pada Rabu (25/4/2018).
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kenapa imun anak penting? Meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.
Kedua, ada juga yang tidak mau imunisasi karena pihak keluarga tidak mengizinkan. Hal tersebut harus dicari seluk-beluknya, apa yang menyebabkan tidak diizinkan.
Ketiga, sibuk. Urusan pekerjaan bisa menjadi alasan tidak imunisasi. Saking sibuknya, mereka tidak punya waktu khusus mendatangi puskesmas atau rumah sakit.
"Bisa dilihat juga, apa dan di mana bekerja. Terlebih lagi bagi yang sudah punya anak. Mereka tidak sempat membawa anak untuk imunisasi," kata dia menambahkan.
Imunisasi bikin sering sakit
Vensya melanjutkan, ada beberapa orang juga yang tidak mau diimunisasi karena sering sakit. Mereka menganggap imunisasi seakan tidak berpengaruh karena tubuh tetap terkena penyakit.
Alasan terakhir adalah tidak tahu tempat imunisasi di sekitar area lingkungan tempat tinggal. Belum ada informasi terkait imunisasi.
"Untuk itu, perlu ada sosialisasi imunisasi dari dinas kesehatan atau pelayanan kesehatan setempat. Agar informasi kesehatan juga menyebar," ungkap Vensya melanjutkan.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com (mdk/ita)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaAda juga karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri setelah bertahun-tahun bekerja karena perubahan prioritas hidup.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaHubungan seksual menjadi diharamkan karena membawa mudharat atau bahaya bagi salah satu pihak atau keduanya.
Baca Selengkapnya