Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orangtua Perlu Tahu, Ini Kondisi Demam Pascaimunisasi yang Perlu Dikhawatirkan

Orangtua Perlu Tahu, Ini Kondisi Demam Pascaimunisasi yang Perlu Dikhawatirkan Ilustrasi anak sakit. ©Shutterstock.com/ Dmitry Naumov

Merdeka.com - Pemberian imunisasi pada anak merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada orangtua. Salah satu kejadian pascaimunisasi pada anak adalah munculnya demam. Walau begitu, tak semua demam pascaimunisasi ini perlu dikhawatirkan orangtua.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr., Sp.A (K) mengatakan demam yang mengakibatkan kejang menjadi salah satu kondisi kesehatan yang harus diwaspadai pada anak pascaimunisasi.

"Kalau demam itu tidak usah dikhawatirkan. Yang perlu panik itu kalau demam itu menyebabkan kejang. itu baru kita harus hati-hati," ujar Prof Sri beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan anak yang memiliki riwayat kejang harus mendapat perhatian khusus dari orang tua ketika akan melakukan imunisasi.

Orang tua, kata dia, harus menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan seperti obat panas dan obat kejang guna mengantisipasi timbulnya kejang pada anak tersebut.

Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) menjelaskan bahwa demam pada anak pascaimunisasi merupakan hal yang umum terjadi sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukannya, demam tinggi pada anak pascaimunisasi relatif sangat sedikit terjadi.

"Kita pernah teliti di daerah Jakarta dan Bandung, kira-kira 596 orang itu dipantau KIPI-nya. KIPI demam itu kira-kira hanya 25 persen di atas 28 derajat (celsius). Tapi kalau demamnya tinggi 39 derajat (celsius) ke atas itu hanya 1 persen. Kisarannya hanya 0,5 sampai 1,5 persen, jadi kalau dirata-rata 1 persen. Jadi ibaratnya sangat-sangat jarang," kata dia.

Prof. Hartono mengatakan demam pascaimunisasi umumnya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemberian vaksin. Menurut dia, gejala demam ini adalah respons normal tubuh terhadap vaksinasi dan merupakan tanda bahwa sistem kekebalan sedang aktif.

Dia mengatakan demam pascaimunisasi adalah hal yang umum terjadi dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Dia menekankan pentingnya memberikan obat penurun demam hanya jika suhu tubuh anak melebihi batas yang ditetapkan.

"Suhu normal itu sampai 37,5 derajat (celsius). Tapi biasanya kita beri obat itu di atas 38 derajat (celsius)," ucap Prof. Hartono.

Sebelum memberikan obat, kata dia, sebaiknya perhatikan sejumlah faktor lainnya. Misalnya, suhu yang sedikit di atas 37,5 derajat dapat disebabkan oleh kurangnya minum atau penggunaan penghangat tubuh yang tebal.

Dalam kasus seperti itu, memberikan minuman yang cukup dan melepaskan beberapa lapisan pakaian mungkin sudah cukup untuk menurunkan suhu tubuh.

"Jadi kita jangan cepat-cepat memberi obat penurun demam juga. kadang-kadang 37,7 derajat itu bisa turun lagi," terangnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Kejang Demam pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Kejang Demam pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Kejang demam pada anak adalah kondisi yang seringkali mengkhawatirkan bagi orangtua dan pengasuh.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak, Jangan Sembarangan Beri Pertolongan Pertama
Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak, Jangan Sembarangan Beri Pertolongan Pertama

Berikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.

Baca Selengkapnya
10 Gejala Demam yang Berbahaya pada Bayi, Ketahui Cara Menanganinya
10 Gejala Demam yang Berbahaya pada Bayi, Ketahui Cara Menanganinya

Terdapat beberapa gejala demam yang berbahaya pada bayi dan tidak boleh disepelekan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini

Jumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal

Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak

DBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Orangtua dalam Penanganan DBD pada Anak
Pentingnya Peran Orangtua dalam Penanganan DBD pada Anak

Ancaman infeksi demam berdarah pada anak bisa dicegah dengan peran aktif orangtua secara tepat.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa tanda-tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai para orang tua.

Baca Selengkapnya
Ketahui Tanda Terjadinya Infeksi Saluran Kemih pada Anak
Ketahui Tanda Terjadinya Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Terjadinya infeksi saluran kemih pada anak perlu disadari orangtua dengan cepat untuk mencegahnya jadi parah.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Kejang Demam
Ini yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Kejang Demam

Meski mengkhawatirkan dan menakutkan, orangtua harus tenang saat anak sedang kejang. Setelah kejang mereda, segera bawa ke dokter atau RS terdekat.

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya