Pada Anak, Infeksi Virus Corona Tidak Bakal Parah Tapi Bisa Menyebar
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru di China mengungkap bahwa pada anak-anak, infeksi virus corona hanya terjadi secara ringan. Tidak akan berlanjut menjadi gejala yang berat dan mengancam nyawa.
Dilansir dari Medical Xpress, temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Nature Medicine. Hanya saja walau tak berbahaya, anak-anak tetap bisa menyimpan infeksi virus corona ini dalam tubuh mereka.
Hal ini sekaligus menjawab mengapa penting untuk meliburkan sekolah anak walau tak menunjukkan gejala berbahaya.
-
Siapa yang harus menghindari kontak dengan anak sakit? Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, hindari kontak anak dengan mereka. Hal ini termasuk dengan menghindari sebisa mungkin tempat ramai yang berisiko memiliki orang sakit.
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena penyakit menular? Untuk mengurangi risiko anak-anak terserang penyakit menular, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti:Memberikan anak vaksinasi sesuai jadwal.Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
-
Mengapa meningitis bisa berbahaya bagi anak? Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dengan gejala awal yang sering kali menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku.
-
Gimana cara sekolah bantu anak sehat? 'Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya,' jelas Inge.
-
Siapa yang harus dihindari anak sakit? Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas.
-
Kenapa anak mudah terkena penyakit menular? Anak-anak mudah terserang penyakit menular karena beberapa alasan, antara lain: Sistem imun yang belum sempurna. Anak-anak masih dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai jenis kuman. Sistem imun yang lemah membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus, bakteri, atau parasit.
"Sangat masuk akal untuk menutup sekolah, karena belum jelas apakah anak bisa menularkannya ke orang lain di masyarakat," terang Dr. Robert Glatter dari Lenox Hill Hospital, New York City.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti Huimin Xia dari Guangzhou Women and Children's Medical Center. Penelitian dilakukan terhadap 745 bayi dan anak-anak di sana.
Partisipan penelitian berusia antara 2 bulan hingga 15 tahun dengan riwayat kontak dengan pasien COVID-19. Diketahui bahwa hanya 10 anak (1,3 persen) yang positif infeksi virus corona.
Dari 10 anak tersebut, tidak ada yang mengalami gejala secara parah. Tujuh mengalami demam namun tidak ada yang demamnya melebihi 39 derajat celsius.
"Terdapat sejumlah batuk, radang tenggorokan, serta hidung buntu," terang hasil penelitian tersebut.
"Namun tidak ada gejala lain yang umum tampak pada pasien dewasa seperti nyeri otot dan sakit kepala," sambungnya.
Berdasar hasil X-ray, juga tidak ditemui tanda penumonia pada anak-anak tersebut. Walau tak menunjukkan gejala bahaya, tapi anak-anak tersebut tetap dapat menularkan infeksi tersebut pada orang dewasa yang lebih rentan.
Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk melihat mengenai mengapa hal ini dapat terjadi. Namun yang jelas walau anak-anak tak rentan mengalami masalah serius dari infeksi ini, mereka masih tetap bisa menularkannya ke orang lain.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaAda keadaan yang mesti di antisipasi misalkan anak tersebut dikhawatirkan punya gangguan organ hati yang berat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca Selengkapnya