Pahami gejala awal kecemasan sosial pada anak

Merdeka.com - Anak-anak yang takut pada situasi sosial secara bertahap kemungkinan akan terbiasa untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Mereka tidak akan suka jika dirinya menjadi pusat perhatian di setiap tempat. Anak-anak ini mungkin akan merasa cemas jika mereka dipaksa untuk berbicara dengan orang lain dalam situasi sosial.
Untuk menghindari hal tersebut, anak-anak mencoba untuk menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan buku-buku atau kegiatan lain yang menuntut kesendirian. Orang tua seringkali tidak menyadari hal tersebut karena mereka juga tidak keberatan anak-anak menghabiskan waktu untuk belajar sendiri. Gejala kecemasan sosial akan mulai terlihat setelah anak-anak mencapai usia tertentu di mana mereka bertemu orang baru sekaligus memulai situasi sosial baru. Pada saat itu orang tua akan mulai menyadari bahwa anak-anak mengalami gangguan kecemasan sosial.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, para orang tua dapat mengamati tanda-tanda awal yang ditunjukkan jika anak mengalami kecemasan sosial. Pertama, jika anak Anda tidak menunjukkan minat untuk berbicara dan bermain dengan anak-anak lain. Ini bisa jadi pertanda bahwa anak-anak kurang memiliki kemampuan untuk bersosialisasi. Tanda lain yang bisa menjadi petunjuk adalah ketika anak merasa tidak nyaman berbaur dengan orang lain atau menghabiskan waktu dengan kelompok orang.
Kedua, jika sang anak mencoba yang terbaik untuk menghindari situasi sosial pada hal apapun maka ini bisa berarti bahwa dia membenci atau ketakutan pada situasi sosial. Anak-anak bisa juga menunjukkan keraguannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Jika anak-anak gagal untuk melakukan komunikasi, maka lebih baik untuk berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mendapatkan saran yang tepat untuk mengatasinya.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya