Pandemi Diprediksi Masih Lama, Produksi Vaksin Dalam Negeri Dianggap Perlu
Merdeka.com - Pada saat ini, pemberian vaksinasi pada masyarakat Indonesia masih mengandalkan sejumlah vaksin produksi luar negeri. Walau begitu, Indonesia diharapkan mulai dapat memproduksi vaksin dalam negeri sendiri.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki vaksin COVID-19 dalam negeri dan menjadi produsen yang mandiri.
“Kita perlu memiliki vaksin yang dibuat di dalam negeri, kita perlu menjadi produsen. Potensi itu ada karena salah satunya kita punya BioFarma yang jadi produsen vaksin selama ini,” kata Dicky.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Ia menambahkan, produksi vaksin dalam negeri juga perlu dibantu oleh berbagai lembaga riset. Vaksin masih diperlukan di Indonesia mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan diprediksi akan berlangsung lama.
“COVID-19 ini potensi selesainya lama ditambah munculnya varian baru. Di sisi lain populasi yang besar membutuhkan vaksin yang banyak,” ujarnya.
Jika Sudah Produksi Sendiri
Jika Indonesia sudah memiliki vaksin COVID-19 yang produksi dari hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri, maka akan menjadi dasar yang kokoh untuk vaksin selanjutnya.
“Ketika sudah ada satu saja vaksin yang murni dibuat di dalam negeri, ya itu akan menjadi fondasi yang kokoh untuk tahapan produksi vaksin berikutnya,” dia menegaskan.
“Ini bukan hanya bicara tentang pandemi COVID-19 saja, tapi juga untuk tantangan epidemi yang sudah ada atau yang berikutnya. Jadi, adanya produksi vaksin dalam negeri seperti vaksin Merah Putih sangat amat strategis dan vital.”
Dicky juga menanggapi terkait produksi vaksin Merah Putih yang merupakan vaksin buatan anak bangsa.
“Menurut saya (produksi vaksin Merah Putih) tahapannya masih berjalan normal dan sesuai dengan kaidah. Sejauh ini enggak ada masalah yang saya lihat terkait vaksin Merah Putih,” katanya.
Ia menambahkan, berbagai vaksin sebelum COVID-19 seperti vaksin polio sudah diproduksi di Indonesia. Walau demikian, hingga kini belum ada yang 100 persen proses dari hulu ke hilirnya murni dilakukan di Indonesia.
“Sejauh ini belum ada, jadi vaksin Merah Putih ini pertama kali, makanya sangat strategis dan harus didukung.”
“Ini akan jadi catatan sejarah dan nanti kita akan lihat hasilnya. Banyaknya pilihan riset akan membuka semakin banyak peluang karena enggak ada jaminan juga semuanya berhasil, ini masih panjang perjalanannya,” tandas Dicky.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya