Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

[Part 2] Ini yang wanita harus ketahui tentang kanker payudara

[Part 2] Ini yang wanita harus ketahui tentang kanker payudara Ilustrasi Kanker Payudara. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada part sebelumnya, telah dipaparkan mengenai tipe, stadium, tanda dan gejala, serta berbagai jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Nah, pada part kedua ini, kamu bisa mengetahui tentang faktor-faktor yang bisa membuat kamu berada dalam risiko kanker payudara, pilihan terapi yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pengobatan, serta pencegahan yang bisa kamu lakukan.

Faktor Risiko

Berikut ini merupakan deretan faktor yang bisa membuat seseorang berada dalam risiko terkena kanker payudara.

  1. Usia: Mayoritas kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
  2. Faktor genetik: Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker payudara.
  3. Kontrasepsi oral: Menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama.
  4. Menstruasi dini: Perempuan yang menstruasi pertamanya sebelum usia 12 tahun.
  5. Riwayat penyakit: perempuan dengan riwayat tumor jinak pada payudara lebih berisiko mengalami kanker payudara.
  6. Kehamilan pertama di usia tua: Melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun.
  7. Menopause usia lanjut: Perempuan yang mengalami menopause di atas usia 52 tahun.
  8. Pola hidup tidak sehat: Obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause, jarang berolahraga, merokok, serta mengonsumsi alkohol dan makanan berlemak secara berlebihan.
  9. Tidak menyusui

Pilihan Terapi

Saat seseorang telah didiagnosis menderita kanker payudara, ada beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker payudara.

1. Pembedahan

Pengambilan jaringan kanker atau pengangkatan payudara. Pembedahan dibagi ke dalam tiga kategori, dilihat dari luasnya jaringan yang diangkat.

  • Lumpektomi
  • Pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitarnya dengan tetap berupaya mempertahankan penampilan asli payudara.

  • Mastektomi Sebagian
  • Pengangkatan sel kanker serta jaringan sekitar dengan luas yang lebih besar, dibandingkan pada lumpektomi.

  • Mastektomi Total
  • Pengangkatan sel kanker serta seluruh payudara, untuk mencegah sel tumor muncul kembali.

    Dokter akan menentukan pembedahan mana yang paling sesuai dengan melihat karakteristik sel kanker

    serta kondisi yang nyaman untuk pasien.

    2. Radioterapi

    Terapi ini adalah terapi menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-x dan sinar gama untuk menghancurkan sel kanker.Radioterapi biasanya dilakukan setelah pembedahan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker ataupun sebelum pembedahan disertai kemoterapi, untuk memperkecil ukuran sel kanker. Radioterapi juga bisa digunakan tanpa pembedahan pada pasien kanker payudara stadium lanjut untuk meringankan gejala.

    3. Kemoterapi

    Terapi ini adalah terapi menggunakan pemberian obat untuk memperkecil ukuran sel kanker, mencegah sel kanker tumbuh kembali paska operasi, mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien dengan sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker dan sel normal lainnya, antara lain folikel rambut, sumsum tulang dan sel pada mulut. Hal ini menyebabkan kemoterapi sering diasosiasikan dengan berbagai efek samping seperti kelelahan, rambut rontok, hilang nafsu makan dan mulut yang kering.

    4. Terapi target

    Terapi target (atau sering juga disebut agen biologis) adalah pendekatan baru dalam terapi kanker. Terapi ini secara spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat, lemah ataupun hancur. Karena bekerja secara spesifik pada targetnya, terapi ini tidak menyerang sel-sel normal yang membelah diri dengan cepat seperti pada kemoterapi.

    5. Terapi hormon

    Terapi hormon adalah terapi yang bekerja dengan menghambat hormon progresteron dan estrogen. Hormon-hormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara, terutama jenis kanker payudara yang pertumbuhannya tergantung pada reseptor hormon.

    Pencegahan

    Pencegahan terbaik yang bisa kamu lakukan terhadap kanker payudara adalah dengan mempertahankan gaya hidup yang sehat. Selain itu, berikut ini merupakan beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus menurunkan risiko terkena kanker payudara.

    1. Mempertahankan berat badan ideal

  • Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker termasuk kanker payudara.
  • Jaringan lemak meningkatkan produksi estrogen, yang jika berlebihan sering dikaitkan dengan pemicu kanker payudara.
  • Batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi.
  • 2. Aktif berolahraga

  • Dewasa: Lakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, minimal 75 hingga 150 menit dalam satu minggu.
  • Anak dan remaja: Lakukan olahraga dengan intensitas tinggi selama 1 jam, minimal 3x dalam seminggu.
  • 3. Konsumsi makanan sehat

  • Mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
  • Pilih makanan yang tergolong whole grain atau produk makanan yang menggunakan biji-biji serealia utuh seperti gandum, jagung dan quinoa.
  • Nah, itulah beberapa informasi mengenai kanker payudara yang harus kamu tahu. Mengenali kanker payudara sejak dini adalah salah satu faktor penting yang menyumbang pada proses penyembuhan yang lebih baik. Semoga bermanfaat! (mdk/SRA)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Patut Diwaspadai, Dua Jenis Makanan Berikut Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Payudara
    Patut Diwaspadai, Dua Jenis Makanan Berikut Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Payudara

    Waspadai konsumsi daging merah dan daging olahan karena keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

    Baca Selengkapnya
    Dokter Spesialis Bedah Beri Empat Tips Minimalisir Risiko Kanker Payudara
    Dokter Spesialis Bedah Beri Empat Tips Minimalisir Risiko Kanker Payudara

    Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada

    Baca Selengkapnya
    10 Komplikasi Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Pengobatannya
    10 Komplikasi Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Pengobatannya

    Kanker payudara jika tidak ditangani dengan tepat, berisiko menyebabkan komplikasi.

    Baca Selengkapnya
    Pentingnya Dukungan Orang Terdekat untuk Pasien yang Didiagnosis Kanker Payudara
    Pentingnya Dukungan Orang Terdekat untuk Pasien yang Didiagnosis Kanker Payudara

    Bagi pasien kanker payudara, dukungan orang terdekat merupakan hal penting untuk pemulihannya.

    Baca Selengkapnya
    Tekan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara, 100 Survivor Ajak Perempuan Biasakan SADARI
    Tekan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara, 100 Survivor Ajak Perempuan Biasakan SADARI

    Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.

    Baca Selengkapnya
    Pemberian ASI Jadi Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
    Pemberian ASI Jadi Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara

    Risiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.

    Baca Selengkapnya
    Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal yang Kerap Tak Disadari, Wajib Tahu dan Cegah Sedini Mungkin
    Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal yang Kerap Tak Disadari, Wajib Tahu dan Cegah Sedini Mungkin

    Ciri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker

    Baca Selengkapnya
    Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan
    Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan

    Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.

    Baca Selengkapnya
    Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
    Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya

    Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.

    Baca Selengkapnya
    18 Oktober Peringati Hari Menopause Sedunia, Ini Isu dan Tema yang Diangkat
    18 Oktober Peringati Hari Menopause Sedunia, Ini Isu dan Tema yang Diangkat

    Event ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

    Baca Selengkapnya
    Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini
    Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini

    Kanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.

    Baca Selengkapnya
    Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Pertahankan!
    Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Pertahankan!

    Kanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.

    Baca Selengkapnya