[Part 2] Ini yang wanita harus ketahui tentang kanker payudara
Merdeka.com - Pada part sebelumnya, telah dipaparkan mengenai tipe, stadium, tanda dan gejala, serta berbagai jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Nah, pada part kedua ini, kamu bisa mengetahui tentang faktor-faktor yang bisa membuat kamu berada dalam risiko kanker payudara, pilihan terapi yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pengobatan, serta pencegahan yang bisa kamu lakukan.
Faktor Risiko
Berikut ini merupakan deretan faktor yang bisa membuat seseorang berada dalam risiko terkena kanker payudara.
-
Bagaimana cara mencegah kanker payudara? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mendeteksi gejala kanker payudara di atas. Cara tersebut bernama SADARI yang digagas dari Yayasan Kanker Indonesia. Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
-
Makanan apa yang bisa tingkatkan risiko kanker payudara? Penggunaan daging merah lebih dari 150 gram setiap hari secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 10 persen.
-
Makanan apa yang meningkatkan risiko kanker payudara? Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan payudara? Untuk menjaga kesehatan payudara penting untuk rajin berolahraga, mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Kemudian mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.
-
Kenapa kanker payudara berbahaya? Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering dialami wanita selain kanker serviks. Bahkan, kanker ini cukup ganas dan berisiko kematian.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
- Usia: Mayoritas kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
- Faktor genetik: Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker payudara.
- Kontrasepsi oral: Menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama.
- Menstruasi dini: Perempuan yang menstruasi pertamanya sebelum usia 12 tahun.
- Riwayat penyakit: perempuan dengan riwayat tumor jinak pada payudara lebih berisiko mengalami kanker payudara.
- Kehamilan pertama di usia tua: Melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun.
- Menopause usia lanjut: Perempuan yang mengalami menopause di atas usia 52 tahun.
- Pola hidup tidak sehat: Obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause, jarang berolahraga, merokok, serta mengonsumsi alkohol dan makanan berlemak secara berlebihan.
- Tidak menyusui
Pilihan Terapi
Saat seseorang telah didiagnosis menderita kanker payudara, ada beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker payudara.
1. Pembedahan
Pengambilan jaringan kanker atau pengangkatan payudara. Pembedahan dibagi ke dalam tiga kategori, dilihat dari luasnya jaringan yang diangkat.
Pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitarnya dengan tetap berupaya mempertahankan penampilan asli payudara.
Pengangkatan sel kanker serta jaringan sekitar dengan luas yang lebih besar, dibandingkan pada lumpektomi.
Pengangkatan sel kanker serta seluruh payudara, untuk mencegah sel tumor muncul kembali.
Dokter akan menentukan pembedahan mana yang paling sesuai dengan melihat karakteristik sel kanker
serta kondisi yang nyaman untuk pasien.
2. Radioterapi
Terapi ini adalah terapi menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-x dan sinar gama untuk menghancurkan sel kanker.Radioterapi biasanya dilakukan setelah pembedahan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker ataupun sebelum pembedahan disertai kemoterapi, untuk memperkecil ukuran sel kanker. Radioterapi juga bisa digunakan tanpa pembedahan pada pasien kanker payudara stadium lanjut untuk meringankan gejala.
3. Kemoterapi
Terapi ini adalah terapi menggunakan pemberian obat untuk memperkecil ukuran sel kanker, mencegah sel kanker tumbuh kembali paska operasi, mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien dengan sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker dan sel normal lainnya, antara lain folikel rambut, sumsum tulang dan sel pada mulut. Hal ini menyebabkan kemoterapi sering diasosiasikan dengan berbagai efek samping seperti kelelahan, rambut rontok, hilang nafsu makan dan mulut yang kering.
4. Terapi target
Terapi target (atau sering juga disebut agen biologis) adalah pendekatan baru dalam terapi kanker. Terapi ini secara spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat, lemah ataupun hancur. Karena bekerja secara spesifik pada targetnya, terapi ini tidak menyerang sel-sel normal yang membelah diri dengan cepat seperti pada kemoterapi.
5. Terapi hormon
Terapi hormon adalah terapi yang bekerja dengan menghambat hormon progresteron dan estrogen. Hormon-hormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara, terutama jenis kanker payudara yang pertumbuhannya tergantung pada reseptor hormon.
Pencegahan
Pencegahan terbaik yang bisa kamu lakukan terhadap kanker payudara adalah dengan mempertahankan gaya hidup yang sehat. Selain itu, berikut ini merupakan beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus menurunkan risiko terkena kanker payudara.
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Aktif berolahraga
3. Konsumsi makanan sehat
Nah, itulah beberapa informasi mengenai kanker payudara yang harus kamu tahu. Mengenali kanker payudara sejak dini adalah salah satu faktor penting yang menyumbang pada proses penyembuhan yang lebih baik. Semoga bermanfaat! (mdk/SRA)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspadai konsumsi daging merah dan daging olahan karena keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaKanker payudara jika tidak ditangani dengan tepat, berisiko menyebabkan komplikasi.
Baca SelengkapnyaBagi pasien kanker payudara, dukungan orang terdekat merupakan hal penting untuk pemulihannya.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaEvent ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Baca SelengkapnyaKanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca Selengkapnya