Pastikan Ada Waktu Bermain untuk Cegah Kekhawatiran pada Anak-Anak

Merdeka.com - Kondisi takut dan khawatir merupakan salah satu hal yang normal dialami anak-anak. Pada kondisi hanya berdiam di rumah, hal ini bisa semakin parah.
Rasa cemas anak bisa jadi makin besar dan tertanam dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Tak bisa lagi bebas bermain di luar, tak bisa ke sekolah, apalagi bertemu dengan teman untuk main bersama.
"Tak hanya itu, anak juga tertular kecemasan yang dialami orangtua. Kondisi yang tak pasti, lalu berita soal pandemi tak dipungkiri sangat berdampak pada level stres orangtua yang pada gilirannya juga berdampak pada anak," kata Katie Hurley, seorang psikoterapis yang berbasis di Los Angeles dan penulis The Happy Kid Handbook.
Kabar baiknya, level kecemasan anak bisa diturunkan dengan bermain yang merupakan penangkal sempurna bagi rasa takut. Bermain merupakan pereda ketegangan efektif bagi anak.
"Anak-anak menggunakan permainan imajiner dan manipulatif (boneka, boneka binatang, batu bata bangunan, dll) untuk mengekspresikan emosi yang sulit mereka ungkapkan. Misalnya, anak-anak dapat mendirikan tembok panjang dari balok mainan untuk memberitahu ketakutan yang dialami," ujar Hurley.
Ungkapan Emosi yang Tak Bisa Dilontarkan
Dalam The Opposite Of Worry, Lawrence J. Cohen, Ph.D., psikolog dan pakar bermain, juga menjelaskan bagaimana anak-anak tertarik bermain untuk melalui pengalaman yang sulit.
"Dengan berpura-pura atau menceritakan kembali kisahnya, adegan itu dapat diciptakan kembali, tetapi kali ini anak yang bertanggung jawab. Dengan memainkannya, penyembuhan emosional terjadi," terang Cohen.
Walau tugas sekolah cukup banyak, namun jangan sampai waktu bermain anak menghilang. Pastikan untuk bermain dengan anak agar stres yang mereka alami mereda.
Reporter: Mutia NugraheniSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya