Pelihara anjing pengaruhi jenis bakteri di rumah
Merdeka.com - Memelihara anjing tak hanya berpengaruh terhadap majikan, tetapi juga lingkungan rumah, termasuk bakteri yang berkumpul di dalamnya. Rumah yang ditinggali oleh anjing diketahui memiliki jenis bakteri yang berbeda dengan rumah yang tak ditinggali anjing, ungkap penelitian terbaru.
Penelitian yang diterbitkan dalam PLoS ONE ini menunjukkan bahwa bakteri dalam rumah yang memiliki anjing lebih menonjol dan biasanya tak ditemukan di rumah yang tak memelihara anjing. Sebelumnya peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang bisa mempengaruhi jenis bakteri yang berkumpul di rumah seseorang. Sejauh ini faktor terbesar adalah kepemilikan anjing.
"Kami bisa menebak apakah Anda memiliki anjing atau tidak hanya berdasarkan bakteri yang kami temukan pada layar televisi atau sarung bantal Anda. Misalnya, terdapat bakteri yang secara normal ditemukan di tanah yang 700 kali lebih mungkin ada dalam rumah yang memiliki anjing," ungkap Rob Dunn, profesor dari North Carolina State, seperti dilansir oleh Discovery News (22/05).
-
Dimana saja bakteri bisa ditemukan selain di lantai? “Bakteri ditransfer ke mana-mana, termasuk tubuh manusia,“ jelas Craig.
-
Dimana bakteri dapat ditemukan? Mikroorganisme ini dapat ditemukan di hampir semua lingkungan di bumi, termasuk tanah, air, udara, dan bahkan dalam tubuh makhluk hidup lainnya.
-
Dimana anjing berada? Terlihat dalam video, seeokor anjing duduk di sebuah kursi plastik dengan tenang. Sedihnya, di belakang kursinya terdapat peti mati. Diketahui, itu merupakan peti mati milik tuannya. Ia juga tampak selalu setia berada di sisi sang tuan.
-
Dimana bakteri ini ditemukan? Salah satu ilmuwan NASA, Kasthuri Venkateswaran yang bertanggung jawab dalam menjaga pesawat ruang angkasa bebas kontaminasi menuju Mars. Ia menemukan bakteri yang luar biasa kuat, diberi nama bacillus pumilus.
-
Kenapa anjing tanah masuk rumah? Salah satu penyebab utama anjing tanah masuk rumah adalah kekurangan sumber pangan di lingkungan sekitarnya.
-
Dimana anjing itu ditemukan? Saat menceritakan kepada Newsweek, dia mengenang, 'Saya bertemu anjing ini pada hari kedua, saat saya mendekati titik tertinggi di jalan setapak Punta Union pada ketinggian 4.750 meter sekitar 15.583 kaki di atas permukaan laut,' ungkap pendaki itu.
Untuk penelitian ini Dunn dan koleganya mengoleksi organisme yang mereka temukan pada rumah yang memiliki dan tidak memiliki anjing. Peneliti mengambil sampel dari sembilan permukaan, yaitu layar televisi, dapur, lemari es, dudukan toilet, papan, sarung bantal, gagang pintu luar, dan lainnya.
Peneliti kemudian menemukan 7.726 jenis bakteri yang berbeda. Kebanyakan ditemukan pada tempat yang disentuh manusia, disentuh makanan, dan yang berdebu. Dunn menjelaskan bahwa manusia meninggalkan 'jejak mikroba' ketika menyentuh sesuatu. Mikroba tersebut berasal dari kulit. Bisa jadi bakteri dari mulut atau bakteri kotoran.
Meski terdengar jorok dan tak dibutuhkan, namun nyatanya bakteri tersebut bisa bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sebuah penelitian terdahulu menunjukkan bahwa anak dari wanita yang hamil saat memiliki anjing lebih terlindungi dari alergi.
Selanjutnya, peneliti akan mencari tahu perbedaan jenis bakteri pada rumah yang terletak di wilayah perkotaan, desa, gurun, dan rumah dengan suasana lingkungan yang berbeda.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hewan peliharaan yang kita miliki bisa mencerminkan banyak hal termasuk kepribadian kita.
Baca SelengkapnyaPencinta kucing tidak hanya dapat manfaat kesehatan mental saat memelihara kucing, tetapi juga kesehatan fisik. Berikut ini alasannya:
Baca SelengkapnyaYuk, simak 4 tips perawatan ampuh berikut ini untuk bebaskan anabulmu dari kutu.
Baca SelengkapnyaMitos anjing tanah adalah cerita legenda yang tersebar luas di berbagai budaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos tentang anjing yang tak perlu dipercaya.
Baca SelengkapnyaHewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaMengetahui nama bakteri dan penyakitnya dapat meningkatkan kewaspadaan.
Baca SelengkapnyaBerbagai mitos muncul dan disematkan pada kucing, bahkan pada kotorannya sekalipun.
Baca SelengkapnyaApakah bulu kucing bisa menyebabkan asma? Pertanyaan ini sering terlintas bagi beberapa orang.
Baca SelengkapnyaKucing yang merupakan peliharaan populer juga ternyata dapat berdampak baik bagi kesehatan pemiliknya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bilang kalau punya kucing bisa bikin susah hamil. Bagaimana faktanya?
Baca SelengkapnyaMemiliki hewan peliharaan bisa memberi manfaat sehat bagi kita.
Baca Selengkapnya