Pemakaian rokok elektrik bisa munculkan penyakit mengerikan ini
Merdeka.com - Demi meminimalisir dampak buruk dari rokok biasa, para perokok kemudian melirik untuk memakai rokok elektrik yang diklaim lebih aman dan lebih sehat dari rokok tembakau.
Well, rokok jenis ini memang tidak terlalu berbahaya seperti rokok biasa. Namun sebuah penelitian terbaru yang dilansir dari boldsky.com menemukan bahwa rokok elektrik bisa memicu efek 'kebal' di paru-paru yang kemudian bisa menyebabkan penyakit radang paru-paru yang mematikan.
Penelitian yang dilakukan di University North Carolina, Amerika Serikat ini menemukan bahwa terjadi reaksi biologis sel dan cairan terhadap zat luar yang asing bagi tubuh. Reaksi ini membuat paru-paru lama-kelamaan jadi kebal dari penyakit hingga kemudian muncul inflamasi atau peradangan.
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Setiap batang rokok mengandung ribuan zat kimia beracun, termasuk tar dan nikotin, yang dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan namun pasti.
-
Kenapa merokok penyebab kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
"Selama penelitian, peneliti menemukan bahwa terjadi peingkatan neutrofil di saluran pernapasan pengguna rokok elektrik. Meskipun neutrofil ini penting dalam melawan patogen, namun jika jumlahnya tidak terkendali maka bisa berkontribusi menyebabkan peradangan paru-paru seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan fibrosis kistik," terang penelitian ini.
"Selain bahaya tersebut, peningkatan neutrofil juga bisa mematikan sel di epitel dan endotelium atau jaringan yang melapisi pembuluh darah dan organ. Sehingga bisa disimpulkan bahwa rokok elektrik pun bisa membahayakan tubuh."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaKandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.
Baca SelengkapnyaKanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, kandungannya sendiri dapat memicu penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan vaping dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPopcorn lung adalah nama populer untuk suatu kondisi gangguan paru-paru yang disebabkan oleh peradangan dan jaringan parut pada bronkiolus.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca Selengkapnya