Pembedahan Bagi Pasien Obesitas Hanya Boleh Dilakukan Ketika Pada Tahap Ini
Merdeka.com - Terdapat beberapa langkah untuk menurunkan berat badan yang bisa dilakukan terutama pada penderita obesitas. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pembedahan.
Tindakan pembedahan bagi pasien obesitas, bariatrik, dapat dilakukan jika pasien sudah dikategorikan sebagai obesitas morbid. Obesitas morbid adalah mereka dengan indeks massa tubuh (IMT) yang sangat tinggi.
IMT terdiri dari empat kategori; berat badan berlebih dengan IMT antara 23-24,9; obesitas tingkat I dengan IMT 25-29,9; obesitas tingkat II dengan IMT 30-37,4; dan obesitas morbid dengan IM 37,5 atau lebih.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa yang dianjurkan untuk penderita obesitas? 'Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi,' jelas dr. Nurul beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Siapa yang rentan mengalami obesitas? Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan mengalami obesitas.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Apa saja penyakit akibat obesitas? Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Lantas, bagaimana dengan individu dengan berat badan sedikit gemuk, atau IMT di bawah 27,5? Apakah dianjurkan untuk melakukan operasi bariatrik?
Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, Dr dr Peter Ian Limas SpB-KDB, menyarankan untuk sebaiknya berpikir ulang.
"BB di bawah 27,5 tidak dianjurkan bariatrik," kata Ian dalam acara 'Bariatrik, Komitmen untuk Hidup Sehat'.
Alasan pertamanya, kata Ian, bedah bariatrik dari segi biaya lumayan mahal. Kedua, setiap tindakan pastinya berisiko.
"Yang namanya operasi pasti ada risiko," kata Ian.
"Menyeberang jalan saja bisa enggak lagi, apalagi ini pembedahan," Ian mencontohkan.
Lebih lanjut, orang dengan tipe obesitas yang bisa dicegah dengan berolahraga tak perlu melakukan bariatrik. Ian mengatakan, bariatrik baru bisa terasa manfaatnya bila dapat membantu menurunkan berat badan hingga 100 kilogram.
"Biaya mahal, berat badan yang turun banyak banget, keuntungan seperti itu baru bisa dirasakan. Kalau cuma 10 kilogram, enggak terasa apa-apa," katanya.
Memang, bariatrik dapat juga dimanfaatkan untuk pasien dengan IMT sedang. Akan tetapi, itu hanya berlaku bagi mereka yang mempunyai risiko tinggi terhadap diabetes dan hipertensi.
Namun, harus diingat pula, meski bariatrik dapat menurunkan bobot tubuh dengan cepat, bukan berarti tindakan pembedahan ini adalah peluru emas, melainkan hanya sebagai pendukung.
Menurut Ian, faktor utama keberhasilan bariatrik adalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidup seumur hidup.
Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaLemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit (lemak perifer), bukan lemak di sekeliling organ dalam (lemak viseral).
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPasien obesitas asal Tangerang yang memiliki bobot lebih dari 260 Kilogram dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaProses itu pun berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bengkak di kedua kakinya justru semakin membesar dan membuat Engky, tidak dapat melakukan aktivitas.
Baca SelengkapnyaBagi penderita obesitas terdapat kiat diet khusus yang bisa diterapkan agar kondisi kesehatan mereka tidak membahayakan.
Baca SelengkapnyaAhmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKenali sejumlah cara agar memperoleh berat badan sehat pada anak menurut saran dari dokter anak.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, sedot lemak kerap menjadi tren bagi masyarakat yang ingin menurunkan berat badan secara instan.
Baca Selengkapnya