Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemeriksaan payudara sendiri tidak efektif deteksi kanker?

Pemeriksaan payudara sendiri tidak efektif deteksi kanker? Ilustrasi kanker payudara. ©2012 Shutterstock/OtnaYdur

Merdeka.com - Telah lebih dari 60 tahun yang lalu wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara mereka untuk mencari tahu adanya perubahan pada payudara dan menemukan kanker atau tumor lebih awal. Seorang ahli bedah payudara, Cushman Haagensen, dari Amerika bahkan membuat film pendek mengenai cara yang benar melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Merekomendasikan wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri tampaknya sangat masuk akal dan langkah yang sangat baik. Lagipula, kebanyakan kanker payudara awalnya ditemukan oleh wanita itu sendiri dibandingkan oleh dokter atau perawat.

Meski begitu, seorang GP dari Glasgow menjelaskan bahwa melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebenarnya tak seefektif yang dipikirkan oleh banyak orang. Setiap dokter memiliki caranya sendiri untuk menyarankan pasien dalam memeriksa payudaranya.

Beberapa menyarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap dua bulan sekali, setiap minggu, atau setiap sebelum menstruasi dan setelah menstruasi. Menurut Dr Margaret McCartney, bahkan belum ada cara yang pakem untuk melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara untuk mengenali tanda kanker. Hal inilah yang membuatnya meragukan efektivitas pemeriksaan sendiri oleh wanita pada payudara mereka, seperti dilansir oleh Daily Mail (08/04).

Sebuah penelitian pun dilaksanakan pada tahun 2002 untuk mengetahui apakah pemeriksaan sendiri pada kanker payudara memberikan perbedaan yang berarti terhadap penanganan penyakit tersebut. Mereka mengamati sekitar 250.000 wanita yang dibagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok diminta untuk memeriksa diri mereka sendiri secara teratur. Sementara kelompok lain dimonitor oleh dokter. Pada akhir penelitian, peneliti tak menemukan adanya perbedaan dalam jumlah pasien kanker payudara dan tingkat kematian akibat kanker.

Meski begitu, ada banyak wanita yang melakukan pemeriksaan sendiri yang pada akhirnya menemukan adanya perubahan pada payudara mereka, namun bukan kanker. Dengan begitu, peneliti menyimpulkan bahwa pemeriksaan sendiri sebenarnya tak menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara.

Ini bukan berarti Anda harus mengabaikan segala perubahan yang terjadi pada payudara. Namun juga belum ada bukti yang jelas bahwa melakukan pemeriksaan sendiri bisa menyelamatkan nyawa. Memeriksa payudara untuk gejala yang tak biasa seperti perubahan pada kulit, pembengkakan, adanya keanehan pada puting, dan lainnya tetap harus dilakukan agar wanita lebih waspada.

(mdk/kun)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemberian ASI Jadi Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Pemberian ASI Jadi Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Risiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.

Baca Selengkapnya
Tekan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara, 100 Survivor Ajak Perempuan Biasakan SADARI
Tekan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara, 100 Survivor Ajak Perempuan Biasakan SADARI

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal yang Kerap Tak Disadari, Wajib Tahu dan Cegah Sedini Mungkin
Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal yang Kerap Tak Disadari, Wajib Tahu dan Cegah Sedini Mungkin

Ciri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker

Baca Selengkapnya
Pentingnya Dukungan Orang Terdekat untuk Pasien yang Didiagnosis Kanker Payudara
Pentingnya Dukungan Orang Terdekat untuk Pasien yang Didiagnosis Kanker Payudara

Bagi pasien kanker payudara, dukungan orang terdekat merupakan hal penting untuk pemulihannya.

Baca Selengkapnya
Benarkah Memijat Payudara Bisa Membuatnya Semakin Besar? Ketahui Hal Apa yang Sebenarnya Memengaruhi Ukuran Payudara
Benarkah Memijat Payudara Bisa Membuatnya Semakin Besar? Ketahui Hal Apa yang Sebenarnya Memengaruhi Ukuran Payudara

Salah satu mitos yang banyak dipercaya adalah bahwa memijat bisa membuat payudara cepat besar. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya
Dokter Spesialis Bedah Beri Empat Tips Minimalisir Risiko Kanker Payudara
Dokter Spesialis Bedah Beri Empat Tips Minimalisir Risiko Kanker Payudara

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada

Baca Selengkapnya
5 Khasiat Tak Terduga saat Wanita Rutin Memijat Payudara
5 Khasiat Tak Terduga saat Wanita Rutin Memijat Payudara

Rutin memijat payudara ternyata memiliki banyak manfaat untuk wanita. Ini lima manfaat yang bisa dirasakan saat rutin memijat payudara.

Baca Selengkapnya
Benarkah Payudara yang Kecil Lebih Sensitif Dibanding yang Berukuran Besar?
Benarkah Payudara yang Kecil Lebih Sensitif Dibanding yang Berukuran Besar?

salah satu hal yang dipercaya banyak orang adalah bahwa payudara kecil bisa membuatnya lebih sensitif, benarkah?

Baca Selengkapnya
Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini
Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Kanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.

Baca Selengkapnya
Juga Bisa Diderita Pria, Kenali Sejumlah Gejala Kanker Payudara pada Pria
Juga Bisa Diderita Pria, Kenali Sejumlah Gejala Kanker Payudara pada Pria

Kanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.

Baca Selengkapnya
Mitos Seputar Keperjakaan Laki-Laki, Apakah Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah?
Mitos Seputar Keperjakaan Laki-Laki, Apakah Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah?

Apakah benar ada cara ilmiah untuk membuktikan keperjakaan seorang pria? Mitos atau fakta?

Baca Selengkapnya
WHO Resmi Golongkan Bedak Talkum Mungkin Bersifat Karsinogen pada Manusia
WHO Resmi Golongkan Bedak Talkum Mungkin Bersifat Karsinogen pada Manusia

Bedak tabur atau bedak talkum baru digolongkan oleh WHO karena mungkin besifat karsinogen pada manusia.

Baca Selengkapnya