Pencernaan sehat optimalkan tumbuh kembang anak
Merdeka.com - Diare dan gizi buruk masih menjadi penyebab kematian terbanyak untuk bayi di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh kurang maksimalnya fungsi saluran cerna, khususnya untuk memecah dan menyerap nutrisi yang diperlukan tubuh. Itulah sebabnya, saluran cerna menjadi sistem organ yang sangat penting bagi bayi dan anak-anak.
“Gangguan fungsi saluran cerna akan mengakibatkan zat gizi di dalam tubuh tidak seimbang dikarenakan tubuh tidak memecah dan menyerap zat gizi dengan sempurna,” kata Prof. Dr. M. Juffrie, SpA.(K), Ph.D., Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, menanggapi hasil penelitian Riskesdas 2010.
Ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak di kemudian hari. Merujuk pada fakta-fakta di atas, Nestle Nutrition terdorong untuk memfasilitasi dan memberi dukungan nyata bagi tenaga kesehatan serta masyarakat melalui program edukasi dan penyuluhan tentang pentingnya pencernaan untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
-
Kenapa diare pada anak lebih sering terjadi? Anak-anak lebih rentan terkena diare. Diare adalah salah satu gangguan kesehatan umum yang sering terjadi.
-
Kenapa diare bisa berbahaya? Meskipun diare penyakit yang umum, namun jangan anggap remeh penyakit ini karena berisiko dehidrasi yang dapat mengancam nyawa.
-
Kenapa sembelit bisa terjadi pada bayi? Dari bayi hingga dewasa, konstipasi dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak seimbang, kurang asupan serat, dehidrasi, dan kurang aktivitas fisik.
-
Kenapa bayi di Gaza mengalami gizi buruk? Ibu-ibu mengalami gizi buruk sehingga mereka tidak bisa menyusui bayi mereka. Bayi-bayi pun sekarat karena kelaparan karena mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan bayi yang baru lahir.
-
Kenapa diet makanan bayi berbahaya? Masalah utama dari diet ini adalah kekurangan serat, lemak, dan protein yang diperlukan tubuh. Menurut The National Fiber Council, kekurangan serat dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Program edukasi ini dilakukan dengan mengikutsertakan 5 pakar kesehatan Indonesia yaitu Prof. Dr. M. Juffrie, SpA.(K), Ph.D, Prof. DR. Soebijanto Marto Sudarmo Dr.Sp.A(K), Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), DR. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc., dan Rini Hildayani M.Si. Psychologist dimana para pakar tersebut, sebagai Happy Tummy Council, akan menjadi narasumber terpercaya untuk memberikan informasi bagi para ahli-ahli kesehatan di Indonesia, serta masyarakat tentang pentingnya pencernaan yang sehat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
“70 – 80% sistem daya tahan tubuh berasal dari saluran cerna. Mikroflora usus yang seimbang berperan dalam membentuk saluran cerna yang sehat,” jelas Prof. DR. Soebijanto Marto Sudarmo Dr.Sp.A(K) dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dalam press release yang diterima merdeka.com (25/3).
Untuk merangkul masyarakat luas, kegiatan Happy Tummy Council ini dilakukan melalui berbagai platform komunikasi seperti sosial media, radio, TV serta modul. Pencanangan Happy Tummy Council pada 25 Maret kemarin ditandai dengan pembagian modul Happy Tummy yang melibatkan beberapa pakar kesehatan dan peluncuran Happy Tummy Facebook fanpage yang ditujukan bagi masyarakat. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca SelengkapnyaPada periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan anak, nutrisi dan stimulasi yang tepat perlu diperoleh anak.
Baca SelengkapnyaMengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu orangtua dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca Selengkapnya