Peneliti temukan mutasi gen penyebab obesitas
Merdeka.com - Dua penelitian terbaru menawarkan jalan keluar bagi mereka yang tak bisa menurunkan berat badan meski sudah menjalani diet mati-matian. Mereka menemukan adanya gen varian yang berkaitan dengan obesitas.
Salah satu penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik pada anak yang mengalami obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar obesitas yang terjadi pada anak-anak berkaitan dengan DNA, karena mereka tak mengalami penambahan berat badan sangat cepat pada usia yang sangat muda.
Sementara itu penelitian lain menunjukkan adanya gen tertentu yang meningkatkan risiko obesitas pada seseorang. Uniknya, gen ini kemudian diturunkan pada keluarga tersebut, seperti dilansir oleh US News (17/06).
-
Apa penyebab obesitas genetik? Penyebabnya bisa berasal dari mutasi gen, gangguan metabolisme, atau kelainan hormon.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
Meski begitu kaitan antara mutasi genetik dengan berat badan masih belum jelas bagi peneliti. Peneliti berasumsi bahwa terjadinya mutasi gen bisa berkaitan dengan interaksi tubuh terhadap makanan, olahraga, serta lingkungan orang tersebut.
"Faktanya, beberapa gen juga mempengaruhi selera makan dan kesukaan kita terhadap makanan, ungkap Sadaf Farooqi, peneliti dari University of Cambridge, Inggris.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gen tertentu berkaitan dengan risiko seseorang untuk mengalami obesitas. Semakin banyak gen tersebut dalam DNA seseorang, semakin berisiko pula dia terhadap obesitas.
Lantas, bagaimana jika seseorang memiliki risiko obesitas tinggi? Tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain menjaga makanan, berolahraga lebih teratur, serta lebih waspada dalam menjaga berat badan.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaMemahami apa saja bahaya wanita obesitas akan semakin mendorong keinginan dan semangat untuk merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami obesitas, kondisi kesehatan kulitnya mengalami perubahan yang tak boleh disepelakan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKucing obesitas memiliki risiko penyakit yang semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaTerjadinya obesitas pada bayi merupakan suatu kondisi yang tidak ideal.
Baca Selengkapnya