Peneliti Ungkap Anak Kota Ternyata Lebih Anteng Dibanding Anak Desa
Merdeka.com - Selama ini anak kota selalu dianggap lebih rewel dan manja sedangkan anak desa bisa lebih mandiri dan tangguh. Namun sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa pada balita yang terjadi bisa jadi sebaliknya.
Balita dari keluarga yang tinggal di pedesaan cenderung lebih sering menampilkan emosi negatif seperti frustrasi dan kemarahan. Hal ini tampak ketika dibandingkan dengan balita yang tinggal di perkotaaan.
Hal ini diketahui berdasar hasil penelitian terbaru yang dimuat pada Journal of Community Psychology. Bayi yang tinggal di kota besar cenderung tidak rewel dan terganggu oleh berbagai batasan dari pengasuh mereka.
-
Bagaimana lingkungan memengaruhi sifat anak? 'Kepribadian adalah hasil dari interaksi kompleks antara genetik dan lingkungan,' tulis sebuah studi yang diterbitkan di Molecular Psychiatry. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lebih dari 700 gen berkontribusi pada pembentukan kepribadian, tetapi lingkungan tetap memainkan peran penting dalam menentukan ekspresi gen-gen tersebut.
-
Kenapa anak yang dimanjakan jadi kurang mandiri? Anak yang terlalu dimanjakan cenderung tumbuh menjadi individu yang kurang mandiri karena terbiasa bergantung pada orang tua atau orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka kesulitan melakukan tugas-tugas sederhana yang seharusnya bisa mereka lakukan sendiri, seperti merapikan mainan atau memakai baju.
-
Kenapa anak manja bisa jadi masalah di masa depan? Terlalu tergantung dengan keberadaan orangtua bisa membuat anak kesulitan di masa mendatang.
-
Mengapa anak tengah kurang mandiri? Sebuah studi oleh Kidwell (1982) menemukan bahwa anak tengah cenderung memiliki tingkat harga diri yang lebih rendah dibandingkan dengan anak pertama dan bungsu, yang mungkin berpengaruh pada kemampuan mereka untuk mengambil keputusan secara independen.
-
Apa yang dilakukan orangtua untuk mengatasi anak manja? Salah satu langkah pertama dalam mendidik anak agar tidak manja adalah dengan memastikan bahwa Anda patuh pada aturan yang telah ditetapkan.
-
Kenapa anak kurang kasih sayang jadi terlalu mandiri? Menjadi mandiri sering kali dipandang sebagai kualitas positif yang patut dimiliki. Namun, bagi sebagian orang yang dibesarkan tanpa kasih sayang yang cukup, kemandirian ini bisa menjadi pertahanan diri. Ketakutan untuk bergantung pada orang lain—karena rasa takut akan kekecewaan atau penolakan—membuat mereka cenderung menghindari bantuan atau dukungan emosional dari orang lain.
Temuan ini diperoleh dari penelitian psikolog dari Washington State University, Maria Gartstein dan Alyssa Neumann. Mereka mempelajari perbedaan temperamen balita, interaksi anak dan orang tua, serta stres parenting amtara keluarga dengan kondisi sosioekonomik dan komposisi rasial yang sama.
Peneliti mengetahui bahwa ibu di kota cenderung lebih cepat merespons ketika bayi mereka membutuhkan sesuatu. Hal ini kemudian membuat balita lebih tenang dan tidak mudah marah-marah.
"Fakta bahwa pada penelitian kami ibu di pedesaan lebih sering menunjukkan ekspresi marah dan frustrasi dari balita mereka mungkin berdampak tingginya tingkat frustrasi pada usia balita dan meningkatkan risiko masalah perhatian, emosional, sosial, dan perilaku," terang Gartstein.
Untuk penelitian ini, dibandingkan data dari dua penelitian yang pernah dilakukan terkait interaksi ibu dan anak serta temperamen anak. Penelitian pertama dilakukan terhadap 68 partisipan beserta balita mereka di San Fransisco Bay Arena. Sedangkan penelitian kedua dilakukan pada 120 ibu di pedesaan di Inland Northwest, Amerika Serikat.
Para ibu diberi kuisioner untuk mencatat frekuensi dari 191 perilaku anak yang berbeda pada usia 6 dan 12 bulan setelah lahir. Peneliti kemudian menganalisis bayi dengan 14 dimensi berbeda.
Penelitian ini masih akan dikembangkan lebih lanjut untuk melihat mengapa perbedaan ini bisa terjadi. Akan dikaitkan mengenai konteks lokasi tempat tinggal mereka yang berbeda dengan temperamen antara kedua kelompok itu.
"Sebagai contoh, akses pada layanan kesehatan mental dan perilaku serta sumber daya anak yang lebih terbatas pada masyarakat pedesaan," terang Gartstein.
"Mengetahui apa peran dari lokasi tempat tinggal ini pada perkembangan emosi sosial balita bakal jadi tahap selanjutnya pada penelitian," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini memang belum ada diagnosis resmi dan definisi klinis akan sindrom satu ini.
Baca SelengkapnyaAnak tengah sering kali dianggap sebagai penyeimbang dalam keluarga.
Baca SelengkapnyaAnak bungsu laki-laki sering kali menjadi sorotan dalam keluarga karena posisinya yang unik dan peran yang berbeda dibandingkan dengan saudara-saudaranya.
Baca SelengkapnyaAnak pertama memiliki karakter serupa sama lain. Ternyata hal tersebut sesuai dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan.
Baca SelengkapnyaJam tidur anak yang konsisten setiap malam bisa sangat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengelola emosi.
Baca SelengkapnyaAnak-anak kedua laki-laki sering kali memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari saudara-saudara lainnya.
Baca SelengkapnyaMitos seputar anak pertama dan anak ketiga sering kali menciptakan stereotip dan harapan tertentu terhadap kepribadian dan peran mereka dalam keluarga.
Baca Selengkapnya