Penelitian Buktikan Bahwa COVID-19 Tidak Dapat Ditularkan Melalui ASI
Merdeka.com - Selama ini masih banyak ibu menyusui yang gundah ketika mereka terinfeksi COVID-19. Pasalnya, mereka takut bahwa penyakit ini tidak hanya mempengaruhi diri mereka saja namun juga pada buah hati mereka yang sedang menyusu.
Tak jarang pula banyak ibu menyusui berhenti memberi ASI pada buah hati mereka karena takut menularkan COVID-19. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa ternyata cukup aman bagi ibu menyusui untuk memberi ASI bagi bayi mereka.
Hal ini merupakan sebuah hal yang cukup melegakan bagi banyak ibu. Dilansir dari MedicalXpress, penelitian mengungkap bahwa ASI tidak akan menularkan COVID-19 pada bayi.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
-
Apa manfaat menyusui bagi ibu dan bayi? Menyusui merupakan bentuk pemberian nutrisi yang paling optimal bagi bayi, dan memiliki manfaat yang tak terhitung jumlahnya bagi kesehatan ibu.
-
Apa manfaat ASI bagi bayi? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Bagaimana cara ASI membantu ibu dan bayi? Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
-
Apa manfaat ASI untuk bayi? ASI kaya akan nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan bayi serta berfungsi sebagai perlindungan dari berbagai penyakit.
-
ASI apa yang baik untuk bayi? Pada seribu hari pertama kehidupan, Air Susu Ibu (ASI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
Penelitian ini dilakukan pada 55 balita yang lahir dengan ibu yang terinfeksi COVID-19. Diketahui bahwa semua bayi tidak terinfeksi virus walau sebagian mendapat ASI sejak di rumah sakit.
Hasil temuan ini mendukung saran yang diberikan sebelumnya oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Disarankan agar byai yang berstatus suspek atau terkonfirmasi COVID-19 untuk tetap disusui.
Dibutuhkan Penelitian Lebih Lanjut
"Jika kamu mencuci tangan dan menggunakan masker, tidak ada alasan kamu tak boleh menyusui," terang Dr. Marcel Yotebieng, associate professor dari Albert Einstein College of Medicine, New York City.
Dr. Yotebieng mengatakan bahwa walau imbauan untuk tetap menyusui ini sudah ada, namun tetap penting untuk menelitinya lebih lanjut. Temuan terbaru ini tidak menampik bahwa tetap ada kemungkinan infeksi COVID-19 pada saat menyusui.
"Namun transmisi melalui ASI ini kemungkinan tidak dapat terjadi," terang Dr. Noa Ofek Shlomai dari unit neonatal di Hadassah and Hebrew University Medical Center, Jerusalem.
Penelitian lebih lanjut penting dilakukan untuk melihat apakah ada kemungkinan bahwa ASI ini mampu memberi antibodi melawan virus bagi bayi. Pasalnya, antibodi ini sebelumnya ditemukan pada ASI wanita yang terinfeksi namun belum diketahui apakah bisa bermanfaat pada bayi.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.
Baca SelengkapnyaSuhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.
Baca SelengkapnyaMemperlancar ASI bisa dilakukan dengan sejumlah cara dan pengetahuan yang memadai.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaBagi ibu yang ingin mendonorkan ASI, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka miliki.
Baca SelengkapnyaPerubahan ASI menjadi bentuk bubuk saat ini tengah ramai. Ketahui panduan dan pendapat IDAI terkait hal ini.
Baca SelengkapnyaASI merupakan hak setiap anak hingga usia enam bulan. Semua pihak wajib mendukung ibu memberikan ASI untuk si kecil
Baca SelengkapnyaSusu formula tetap boleh diberikan pada anak pada orangtua dalam kondisi berikut ini.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai minuman es apakah boleh dikonsumsi ibu menyusui atau tidak?
Baca SelengkapnyaPP Nomor 28 Tahun 2024 terkait peraturan Kemenkes membatasi promosi susu formula berpotensi memberi dampak positif.
Baca SelengkapnyaAir Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan yang bisa membantu tumbuh kembang bayi secara optimal.
Baca Selengkapnya