Penelitian Terbaru Ungkap Daging Merah Ternyata Mengandung Unsur Kimia Tertentu
Merdeka.com - Kendati daging merah dianggap sebagai salah satu sumber nutrisi yang baik, namun telah ada sejumlah penelitian yang membahas dampak buruk yang dapat ditimbulkannya. Salah satu dampak buruk yang muncul adalah munculnya kandungan kimia pada diri orang yang mengonsumsinya.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian terbaru dari Cleveland Clinic menyebut bahwa pada orang yang mengonsumsi daging merah, terdapat kandungan kimia bernama TMAO di tubuh mereka. Seseorang dengan tingkat kandungan kimia yang tinggi di darah mereka memiliki risiko tinggi penyakit kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke.
Dr. Stanley Hazen, pemimpin dari penelitian tersebut menyebut bahwa vegetarian dan vegan cenderung memiliki tingkat TMAO yang rendah dibanding orang yang mengonsumsi daging. Hal ini menjadi faktor mengapa orang yang cenderung diet dengan sayuran memiliki risiko lebih rendah dalam mengalami kematian karena penyakit jantung. Pada penelitian lain, risiko potensial diabetes juga menurun.
-
Bagaimana daging bisa meningkatkan risiko penyakit jantung? Terlalu banyak makan daging dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau gangguan pada jantung. Efek samping makan daging berlebihan berasal dari kadar lemak jenuh dan kolesterol. Kedua jenis lemak ini bisa membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat dan aliran darah menuju bagian tubuh tidak lancar, sehingga akan rentan mengalami stroke, serangan jantung, dan pembengkakan arteri atau aneurisma.
-
Kenapa daging merah bisa tingkatkan risiko kanker? Menurut seorang dokter yang berfokus pada Konsultasi Seputar Kanker dan Nutrisi serta merupakan lulusan Universitas Atmajaya pada tahun 2001, daging merah mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu inflamasi dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat merangsang perkembangan sel-sel kanker.
-
Apa efek dari konsumsi daging merah berlebihan? Konsumsi daging merah yang berlebihan dapat membawa sejumlah risiko kesehatan yang serius, yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang.
-
Siapa yang mengatakan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker? Menurut seorang dokter yang berfokus pada Konsultasi Seputar Kanker dan Nutrisi serta merupakan lulusan Universitas Atmajaya pada tahun 2001, daging merah mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu inflamasi dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat merangsang perkembangan sel-sel kanker.
-
Mengapa konsumsi daging merah berlebihan buruk? Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dalam daging merah, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan penumpukan plak di arteri.
-
Kenapa daging kambing dapat meningkatkan risiko kanker? Daging kambing mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs).
"Secara khusus, 3,5 ons daging merah atau 1,8 ons daging olahan (seperti hot dog atau bacon) tiap hari menghasilkan 19 dan 51 persen peningkatan risiko diabetes," jelas Dan Nadeau, endokrinologis di Hoang Hospital, Irvine, California.
"Diet yang mengandung banyak produk hewani berkontribusi meningkatnya risiko obesitas serta diabetes tipe 2 di Amerika Serikat," sambungnya.
Lebih lanjut, daging merupakan salah satu sumber utama lemak jenuh pada tipikal diet. Seperti diketahui, terlalu banyak jenis lemak ini dapat meningkatkan tingkat kolesterol di darah yang dapat berdampak buruk bagi jantung.
"Ketika kamu mengurangi asupan harian dari lemak hewani ini, kamu dapat menurunkan masukan lemak jenuh pada dirimu," terang Alice Lichtenstein, profesor bidang nutrisi di Tufts University, Massachusetts.
Sebelumnya, sejumlah penelitian dan World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasi daging merah sebagai karsinogenik bagi manusia. Selain itu diketahui bahwa ada hubungan kanker pankreas dan kanker prostat serta dengan kanker usus besar.
Cara yang harus diperhatikan untuk mengurangi dampak buruk daging merah ini adalah memilih cara masak yang benar-benar tepat. Selain itu, pola konsumsi dari daging merah ini juga harus diperhatikan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi daging merah berlebih dapat memicu kondisi kesehatan serius yang wajib diperhatikan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaDaging sumber protein dan lemak baik yang sangat baik bagi tubuh. Kedua nutrisi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara layak.
Baca SelengkapnyaDaging tidak selalu menyebabkan darah tinggi, karena memberikan sejumlah zat gizi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi daging kambing secara berlebihan bisa memicu sejumlah masalah kesehatan termasuk darah tinggi.
Baca SelengkapnyaMakanan dan minuman yang bisa memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak mengonsumsi daging sapi dapat menyebabkan kanker karena beberapa alasan yang terkait dengan kandungan nutrisi dan cara pengolahan daging sapi.
Baca SelengkapnyaDi balik cita rasa yang menggoda, kita harus tahu bahwa sering mengonsumsi makanan jeroan juga membawa risiko tertentu bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaDengan memahami efek samping daging kambing, kita dapat lebih bijak dalam mengkonsumsi daging kambing dan memastikan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaKadar kolestero yang terlalu tinggi bisa meningkatkan resiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa makanan yang perlu diminimalisir konsumsinya.
Baca Selengkapnya