Pengujian obat HIV di Denmark tunjukkan tanda positif
Merdeka.com - Sebelumnya dikabarkan bahwa penelitian terhadap vaksin HIV telah dibatalkan karena hasil negatif dalam percobaan. Namun kali ini kabar baik datang dari Denmark. Peneliti mengumumkan adanya harapan untuk kesembuhan pasien HIV.
Saat ini peneliti di Denmark tengah melakukan tes terhadap manusia. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Aarhus University Hospital. Mereka menggunakan strategi baru yang tengah diujikan di laboratorium.
Pengumuman ini dilakukan beberapa hari setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kegagalan vaksin HIV setelah uji coba, seperti dilansir oleh NY Daily News (28/04).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang pertama kali berhasil buat vaksin polio? Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan kepada Dr. Jonas Salk, ilmuwan yang pertama kali berhasil mengembangkan vaksin polio yang efektif pada tahun 1955.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Denmark memaksa virus HIV untuk muncul ke permukaan. Setelah virus tersebut muncul ke permukaan DNA, sistem kekebalan tubuh akan menghancurkannya dengan bantuan vaksin.
Untuk saat ini cara beru tersebut berhasil diterapkan pada sel manusia di laboratorium. Namun belum diketahui apakah cara ini akan sukses dalam tubuh manusia, ungkap Dr Ole Sogaard, peneliti senior di Aarhus.
"Tantangannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali virus HIV dan menghancurkannya. Hal ini bergantung pada sensitivitas dan kekuatan sistem kekebalan tubuh masing-masing orang," ungkap Sogaard.
Sogaard menjelaskan bahwa jika berhasil obat ini hanya bisa digunakan oleh pasien HIV, namun tak bisa digunakan untuk mencegah HIV.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis mengatakan bahwa koreng-koreng yang muncul akibat Mpox juga bisa sembuh.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya