Penularan Virus Corona Wuhan Diketahui Lebih Cepat Dibanding Flu Burung
Merdeka.com - Virus Corona Wuhan (2019-nCoV) menyebar secara sangat cepat ke sejumlah negara di dunia. Laju penularan virus Corona dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan virus flu burung. Penularan juga akan sangat berisiko jika melakukan kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus.
"Laju transmisi penularannya berskala 1:2, 1 orang yang terindikasi berpotensi menularkan 2 orang lainnya dan berpangkat, jadi jika ada 2 orang yang terindikasi, maka akan berpotensi menular ke 4 orang lainnya dan seterusnya," ujar dr. Raden Rara Diah, spesialis paru di acara Media Briefing Virus Corona Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok,.
Dokter yang juga menjalani praktik di RS Pondok Indah dan RS Persahabatan tersebut juga mensosialisasikan alur deteksi virus corona yang telah ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) di seluruh dunia.
-
Siapa yang lebih rentan terhadap penyakit menular? 'Temuan kami menunjukkan alasan kuat mengapa banyak hewan, termasuk manusia, mungkin mengurangi hubungan sosial mereka seiring bertambahnya usia.' Menurunnya Sistem Imun Seiring Bertambahnya Usia Kekebalan tubuh pada orang dewasa yang lebih tua cenderung menurun, yang berpotensi meningkatkan risiko mereka terpapar penyakit menular.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit menular? Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Bagaimana cara virus JE ditularkan? Proses Penularan Prof. Mei menjelaskan bahwa penyakit JE disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis yang umumnya terdapat pada babi dan bangau putih yang lazim dijumpai di sawah.
"Yang pertama itu kan sudah dipasang thermal scanner di bandara-bandara", ujarnya.
Thermal Scanner mampu merekam suhu berbagai objek yang melintasi perangkatnya dengan warna-warna yang berbeda. Apabila ada seseorang yang demam, akan muncul warna kuning, oranye atau merah yang berarti memiliki suhu tubuh tinggi.
Riwayat Perjalanan ke China
Bukan hanya suhu tubuh, riwayat perjalanan juga sangat penting untuk dilihat. Jangan mengabaikan jika demam muncul setelah melakukan perjalanan ke negara yang terdapat kasus corona.
"Orang yang dengan riwayat perjalanan ke China, dia tidak ada sakit tetapi ia melapor ke fasilitas kesehatan, kita akan melakukan pemeriksaan dan akan diminta pemantauan dengan cara diisolasi terlebih dahulu" , kata dr. Diah.
Orang yang diisolasi diharuskan berada di rumah dan tidak boleh berpergian. Pengawasan juga akan dilakukan oleh dinas kesehatan baik lewat telepon atau pun secara langsung dan dipantau gejala serta perkembangannya secara berkelanjutan.
"Akan diberi edukasi jika ada gejala yang memberat misalkan jadi batuk, jadi sesak, maka dimungkinkan ia harus ke rumah sakit rujukan" , ungkap dr. Diah.
Laporan: Raissa Anjanique NathaniaSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca Selengkapnya