Penyakit diabetes tingkatkan risiko stroke pada wanita
Merdeka.com - Penyakit diabetes sendiri sudah cukup berbahaya, namun ternyata di balik itu, diabetes juga memiliki efek samping yang lebih menakutkan bagi wanita. Sebuah penelitian baru mengungkap bahwa diabetes bisa meningkatkan risiko stroke pada wanita. Namun hal serupa tak ditemukan pada pria.
"Semua wanita (penderita diabetes), terutama yang berusia di atas 55 tahun sebaiknya waspada dan memeriksa faktor risiko mereka untuk terkena penyakit jantung," ungkap Dr Suzanne Steinbaum dari Lenox Hill Hospital di New York, seperti dilansir oleh Health Day News (24/02).
Dr Steinbaum menambahkan bahwa setelah melewati masa menopause, wanita kehilangan estrogen yang bisa melindungi mereka dari faktor risiko penyakit jantung, seperti diabetes, yang nantinya akan merusak arteri. Dalam penelitian ini, tim yang dipimpin oleh Dr Gang Hu dari Pennington Biomedical research Center di Baton Rouge menganalisis data dari 11.000 pria dan 19.000 wanita.
-
Kenapa pra-diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke? Orang dengan pra-diabetes juga berisiko mengalami komplikasi kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
-
Bagaimana diabetes bisa merusak tubuh? Seiring waktu, diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.
-
Mengapa wanita lebih rentan terkena stroke? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi karena pengaruh perubahan hormon, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta faktor risiko lainnya seperti penggunaan pil KB dan usia.
-
Kenapa diabetes jadi bahaya? Hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi, menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
-
Bagaimana diabetes bisa menyebabkan serangan jantung? Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung.
-
Kenapa wanita lebih rentan terkena stroke? Wanita lebih rentan terhadap stroke karena hormon. Tingkat hormon, terutama estrogen, dapat mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah.
Selama tujuh tahun penelitian, diketahui 3.000 partisipan terkena stroke. Berdasarkan gula darah mereka, wanita yang merupakan pasien diabetes memiliki risiko untuk terkena stroke hingga 19 - 45 persen lebih tinggi dibandingkan wanita yang bukan pasien diabetes. Risiko pada wanita yang mengalami menopause bahkan lebih tinggi dibandingkan wanita yang lebih muda.
Meski begitu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia ini tak menemukan kaitan antara diabetes dengan risiko stroke pada pria. Menurut Dr Steinbaum, hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh perawatan. Pria cenderung menerima lebih banyak obat untuk melindungi arteri mereka seperti aspirin dibandingkan dengan wanita.
Selain itu, Steinbaum juga percaya bahwa wanita yang memiliki diabetes juga lebih berkemungkinan memiliki tingkat kolesterol dan tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang memiliki diabetes. Lebih jauh, Steinbaum menekankan pentingnya pencegahan bagi wanita penderita diabetes yang sudah lanjut usia.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stroke pada wanita bisa muncul dari sejumlah gejala kecil yang kerap tak disadari.
Baca SelengkapnyaMemahami apa saja bahaya wanita obesitas akan semakin mendorong keinginan dan semangat untuk merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Baca SelengkapnyaSebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaUsia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaMengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.
Baca SelengkapnyaKesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit serius
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca Selengkapnya