Perceraian orang tua bikin anak rentan obesitas!
Merdeka.com - Selama ini perceraian seringkali dikaitkan dengan dampak psikologis pada anak termasuk membuat anak menjadi stres dan lainnya. Namun masih sedikit yang mengaitkan perceraian dengan dampak fisik pada anak, salah satunya adalah penelitian terbaru dari Norwegia.
Peneliti dari European Congress on Obesity di Sofia menjelaskan bahwa perceraian orang tua bisa membuat anak cenderung lebih mudah gemuk. Anak yang orang tuanya bercerai memiliki kemungkinan kelebihan berat badan dan obesitas 1,5 kali lebih besar dibanding anak yang orang tuanya tak bercerai.
Hasil tersebut didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang dari 3.166 anak sekolah di Norwegia. Mereka kemudian membandingkannya dengan status pernikahan orang tua mereka. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat obesitas dan kelebihan berat badan lebih banyak dialami oleh anak yang orang tuanya bercerai, seperti dilansir oleh Daily Mail (02/06).
-
Apa yang terjadi kalau anak obesitas? Anak-anak yang mengalami obesitas akan menghadapi berbagai masalah kesehatan di kemudian hari,' jelas Dr. Sadarwarti.
-
Apa bahaya obesitas buat kesehatan anak? Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih atau perut yang membuncit, tapi juga menjadi awal dari masalah kesehatan lainnya. Kondisi berat yang berlebihan ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berdampak negatif pada hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
-
Siapa saja yang terkena dampak obesitas pada anak? Dampak Sosial pada Anak Obesitas, Mulai dari Bullying hingga Pengaruhi Pendidikan Di era modern ini, obesitas pada anak telah menjadi masalah kesehatan global yang semakin meresahkan.
-
Kenapa obesitas anak jadi masalah? Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Edukasi tentang pola makan sehat di sekolah dinilai sangat penting untuk membantu mencegah risiko obesitas yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
-
Mengapa obesitas pada anak berbahaya? 'Obesitas itu meningkatkan risiko untuk penyakit degeneratif baik itu diabetes, kanker, hipertensi dan sebagainya. Karena sekarang kan seperti yang kita ketahui penyakit diabetes itu semakin muda, kalo dulu diabetes usia 50 tahun kalo sekarang usia 20 tahun udah bisa diabetes, karena mungkin dari kecil sudah dibuat makannya berlebih tidak sehat, apalagi obesitas,' kata Esti dilansir dari Antara.
-
Kenapa anak jadi gemuk? Lebih lanjut, Klara menyampaikan bahwa sebagian besar kasus obesitas pada anak saat ini disebabkan oleh faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, bukan faktor genetik. Anak-anak cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gawai yang berlebihan, risiko obesitas semakin meningkat.
Penelitian sebelumnya dari Rice University, Texas, mengungkap bahwa hal ini bisa jadi berkaitan dengan kebutuhan yang didapatkan anak. Anak yang orang tuanya bercerai memiliki lebih banyak waktu sendirian di rumah sehingga mereka lebih mudah mengakses makanan cepat saji atau junk food. Selain itu, bisa jadi mereka juga lebih malas berolahraga.
Orang tua tunggal juga biasanya memiliki waktu lebih sedikit untuk memasak masakan yang sehat karena mereka harus mengurus segalanya sendirian, mulai dari urusan rumah tangga hingga pekerjaan dan kesibukan lainnya. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa anak yang sarapan dan makan malam bersama orang tuanya memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terkena obesitas.
Hasil tersebut didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 8.000 anak dari delapan negara di Eropa yang sarapan bersama orang tuanya lima hingga tujuh kali seminggu. Anak yang sering sarapan bersama orang tuanya berkemungkinan lebih kecil kelebihan berat badan dibanding anak yang tak pernah atau jarang makan bersama orang tua.
Begitu juga dengan anak yang makan malan bersama orang tua berkemungkinan 30 persen lebih kecil mengalami obesitas dibandingkan dengan anak yang jarang makan malam bersama orang tuanya. Meski begitu, penelitian tak menemukan adanya kaitan antara makan siang bersama orang tua dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial kehidupan mereka secara mendalam.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaPencegahan obesitas pada anak bisa sangat bergantung pada peran edukasi dari sekolah.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaObesitas bukan sekadar masalah berat badan, tapi juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius di masa depan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca Selengkapnya