Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertanyaan Kapan Nikah Terus Menerus Tidak Membantu untuk Memecahkan Masalah

Pertanyaan Kapan Nikah Terus Menerus Tidak Membantu untuk Memecahkan Masalah ilustrasi menikah. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Denis Ponkratov

Merdeka.com - Salah satu pertanyaan basa-basi yang sering muncul dan digunakan di Indonesia adalah pertanyaan mengenai "kapan nikah". Pertanyaan ini hampir selalu keluar pada berbagai kesempatan dan ditanyakan oleh keluarga, teman, atau orang yang hanya sekadar kenal.

Melalui siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, seorang warganet rupanya khawatir bila tantenya (40) yang selalu ditanya dengan pertanyaan 'Kapan Nikah" berujung menimbulkan ide bunuh diri. Ini dikarenakan setiap kali ditanya "Kapan Nikah" raut wajah tante kesayangannya berubah kesal.

Menanggapi curahan hati warganet soal 'kapan nikah' tersebut, dokter spesialis kejiwaan Dian Pitawati memberikan jawaban. Bahwa kita harus memahami bagaimana permasalahan si tante.

"Usia 40 tahun dan belum menikah, mungkin dia (tante) mempertimbangkan sendiri hal-hal lain. Bisa juga masalah belum diberikan jodoh. Kita enggak perlu menanyakan pertanyaan 'Kapan Nikah' berulangkali," jawab Dian.

"Kesabaran seseorang (merespons pertanyaan kapan nikah) itu kan terbatas, dia mampu menahan atau enggak. Jangan sampai pertanyaan yang terus menerus itu menjadi pemicu seseorang melakukan hal yang tidak diinginkan," sambungnya.

Yang harus diperhatikan, kita bisa memberikan dukungan dengan mendampingi dan mendengarkan apa yang membuat dia belum juga menikah. Permasalahan apa yang ia alami dan rasakan.

"Pertanyaan 'Kapan Nikah" sendiri yang terus menerus itu justru tidak membantu memecahkan permasalahan orang tersebut," terang Dian yang berpraktik di RSUP Fatmawati Jakarta.

Di sisi lain, perlu juga memahami tanda adanya ide keinginan bunuh diri saat seseorang menghadapi suatu permasalahan. Gejala depresi berat ini menjadi indikasi orang yang bersangkutan mengalami putus asa.

Keputusasaan bisa memunculkan ide bunuh diri. Depresi timbul dari halusinasi yang semakin mendorong orang berkeinginan bunuh diri. Sebaiknya, saat depresi ringan dialami segera berkonsultasi, saran Dian.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Minta Dicariin, 8 Foto Arafah Rianti Cerita Hatinya Tercabik Saat Ngomongin Asmara
Minta Dicariin, 8 Foto Arafah Rianti Cerita Hatinya Tercabik Saat Ngomongin Asmara

Arafah mengungkapkan bahwa sampai sekarang, ia masih menjalani kehidupan tanpa pasangan. Ia membagikan ceritanya berikut ini!

Baca Selengkapnya
Baru Selesai Dilantik, Dokter Cantik ini Ngebet Ingin Cepat Nikah karena Takut Keburu Tua 'Kode Keras Cepatan Daftar'
Baru Selesai Dilantik, Dokter Cantik ini Ngebet Ingin Cepat Nikah karena Takut Keburu Tua 'Kode Keras Cepatan Daftar'

Dokter cantik 'kode keras' ingin segera dilamar setelah menjalani sumpah dokter.

Baca Selengkapnya
Belum Berkeluarga, Artis Putri Patricia Bicara Masa Tua di Panti Jompo
Belum Berkeluarga, Artis Putri Patricia Bicara Masa Tua di Panti Jompo

Putri Patricia berbagi persiapan menyongsong masa tua tanpa pasangan. Backup plan dan pandangan tentang pernikahan.

Baca Selengkapnya
Kisah Cewek Batal Nikah di H-2 Pernikahan, Penyebabnya Depresi Gara-Gara Guyonan Nyelekit Teman
Kisah Cewek Batal Nikah di H-2 Pernikahan, Penyebabnya Depresi Gara-Gara Guyonan Nyelekit Teman

Kisah gadis berusia 25 tahun alami depresi setelah mendengar guyonan dari teman.

Baca Selengkapnya
Mengaku Belum Siap Menikah di Usia Hampir Kepala Tiga, Berikut 10 Potret dan Kabar Terbaru Citra Scholastika yang Makin Cantik
Mengaku Belum Siap Menikah di Usia Hampir Kepala Tiga, Berikut 10 Potret dan Kabar Terbaru Citra Scholastika yang Makin Cantik

Simak deretan potret terbaru Citra Scholastika yang sudah sering ditanya soal menikah!

Baca Selengkapnya