Pilih Botol dan Dot Susu yang Tepat pada Bayi dengan Memperhatikan Hal Berikut Ini
Merdeka.com - Memilih botol dan dot susu yang tepat untuk bayi merupakan sebuah hal yang wajib diketahui oleh para ibu. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilihnya agar kebutuhan nutrisi bayi benar-benar terpenuhi.
Dokter spesialis anak Margareta Komalasari memaparkan ibu kerap kendala memberikan ASI secara langsung. Pilihan terakhirnya yakni memberikan ASI dengan media botol atau dot.
“Ibu yang bijak tentunya paham, pemilihan botol dan dot susu tidak boleh asal. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, misalnya bentuk dot dan bahan pembuatan botolnya," papar Margareta sebagaimana keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com.
-
Bagaimana cara ASI membantu ibu dan bayi? Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
-
Bagaimana cara memberikan MPASI pada bayi? Memberikan makanan bayi bukanlah hal yang sembarangan. Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Bagaimana cara ibu menyusui agar ASI cukup? Untuk memastikan bayi memperoleh ASI yang cukup, lakukan hal-hal berikut: Susui bayi secara teratur, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk bayi yang baru lahir. Perhatikan posisi dan perlekatan saat menyusui agar benar. Biarkan bayi menghabiskan satu payudara sebelum berpindah ke payudara yang lain. Hindari penggunaan dot atau empeng yang dapat mengganggu pola menyusui bayi.
-
Bagaimana cara memberikan ASI dan sufor? Meskipun dapat diberikan secara bergantian, penting untuk tidak mencampur ASI dan susu formula dalam satu botol, melainkan memberikannya secara terpisah.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
-
Siapa yang perlu memerah ASI? Dalam menjalani rutinitas kerja sehari-hari, ibu yang bekerja perlu memperhatikan ketersediaan ASI perah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka.
Ibu juga harus memperhatikan unsur halalnya karena media atau alat yang halal sudah terjamin bersih dari zat-zat berbahaya yang dapat memengaruhi kualitas ASI.
Selain itu, ada baiknya ibu memerhatikan bentuk dot yang sesuai dengan bentuk mulut si kecil. Ini karena bentuk dot diharapkan dapat merangsang pertumbuhan rahang dan gigi si Kecil.
"Penting pula bagi orangtua untuk memeriksa label kemasan botol dan dot agar si Kecil dapat menerima kebaikan ASI secara maksimal,” lanjut Margareta yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Salah satu kriteria bentuk dot yang cocok untuk si kecil, yakni menyerupai puting payudara ibu. Bentuk dot ini membuat si kecil lebih nyaman menyusu. Dot orthodontic didesain sesuai bentuk mulut si kecil sehingga menunjang danmerangsang pertumbuhan rahang dan gusi si kecil.
"Ya, agar gigi si kecil tumbuh dengan sempurna. Lubang dot yang menghadap ke atas mencegah aliran susu keluar jika bayi tidak mengisap sehingga mencegah bayi tersedak," tandas Margareta.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi yang menolak dot mungkin akan membuat orang tua penasaran apa yang menyebabkan si kecil enggan beralih ke dot.
Baca SelengkapnyaMelancarkan produksi ASI adalah tujuan penting bagi ibu menyusui agar dapat memberikan gizi optimal pada bayinya.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui seringkali dihadapkan pada pilihan sulit antara memberikan ASI atau susu formula untuk bayi mereka.
Baca SelengkapnyaMemperlancar ASI bisa dilakukan dengan sejumlah cara dan pengetahuan yang memadai.
Baca SelengkapnyaKekurangan ASI dapat menyebabkan bayi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Baca SelengkapnyaPada ibu yang menyusui, terdapat sejumlah permasalahan pada payudara yang rentan dialami.
Baca SelengkapnyaSejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaPP Nomor 28 Tahun 2024 terkait peraturan Kemenkes membatasi promosi susu formula berpotensi memberi dampak positif.
Baca SelengkapnyaBagi ibu pekerja, menyusui anak tetap bisa dilakukan dengan aman melalui berbagai cara.
Baca SelengkapnyaPenggunaan blender dalam membuat makanan anak ternyata bisa berdampak buruk pada anak.
Baca SelengkapnyaBagi ibu pekerja, pemberian ASI eksklusif tetap mungkin dilakukan dengan sejumlah cara ini.
Baca SelengkapnyaMenyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding merupakan cara untuk menstabilkan produksi ASI.
Baca Selengkapnya