Polusi udara bisa bikin anak hilang ingatan?
Merdeka.com - Saat ini polusi udara bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat perkotaan di Indonesia. Hampir setiap hari polusi udara bisa didapati dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap rokok, dan lainnya. Polusi udara bukan hanya berbahaya untuk sistem pernapasan, tetapi ternyata juga berpengaruh terhadap kesehatan otak anak.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa anak yang terlalu banyak terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi mengalami hilang ingatan jangka pendek dan memiliki IQ yang lebih rendah. Polusi udara mempengaruhi gen yang bernama polipoprotein epsilon 4. Gen ini bisa menurunkan IQ anak hingga 10 poin, seperti dilansir oleh Health Site (12/02).
"Perubahan 10 poin pada IQ bukan hal kecil. Ini bisa memberikan pengaruh buruk pada kemampuan belajar, prestasi, kemampuan sosial, dan termasuk bullying," ungkap peneliti Lilian Calderon-Garciduenas dari University of Montana.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi otak? Namun secara biologis, polusi udara dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu respons stres.
-
Apa dampak polusi udara bagi kesehatan anak? Dampak polusi udara bagi kesehatan anak yang pertama adalah terkena penyakit saluran pernapasan.
-
Apa saja dampak polusi udara bagi kesehatan anak? 'Ini tugas kita bersama karena kalau polusi tidak diatasi maka kesehatan paru-paru kita, terutama anak-anak itu akan memburuk. Terlebih paru-paru anak-anak kita itu masih dalam tubuh dan kembang makanya polusi ini akan berdampak cukup luas pada anak anak kita,'
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi gizi anak? Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan anak-anak lebih rentan jatuh sakit, yang pada gilirannya mempengaruhi minat mereka untuk mengonsumsi makanan. Akibatnya, asupan nutrisi berkurang drastis dan menyebabkan kekurangan gizi kronis, yang dikenal sebagai stunting.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi anak? Perlu diketahui, paru-paru dan saluran pernapasan anak masih berkembang.
-
Apa dampak polusi udara bagi paru-paru anak? Anak yang tinggal di area dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki peningkatan risiko terhadap masalah perkembangan paru-paru. Dampak ini ditandai dengan paru-paru tidak mencapai kapasitas maksimalnya. Dampak ini bahkan mirip seperti yang dialami oleh anak-anak dengan orang tua perokok.
Jika paparan polusi udara berlangsung seumur hidup, anak akan berisiko lebih tinggi mengalami peradangan pada otak dan mengalami penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Anak yang tinggal di tempat penuh polusi udara juga lebih berisiko mengalami penyakit Alzheimer.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati dua kelompok anak yang tinggal di Mexico City. Peneliti memperhitungkan faktor umur, gender, status ekonomi sosial, dan pendidikan. Selanjutnya mereka membandingkan kedua kelompok anak tersebut. Anak yang memiliki alele lebih pendek akibat polusi udara diketahui memiliki IQ yang lebih rendah dan berkemungkinan lebih tinggi mengalami hilang ingatan jangka pendek atau penyakit otak lainnya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah perkembangan, manusia tampaknya melupakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak bahayanya adalah polusi udara, yang kini mulai mengancam anak.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaDi tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa paparan polusi udara di masa kanak-kanak bisa menyebabkan risiko bronkitis pada usia dewasa.
Baca SelengkapnyaKonsumsi buah-buahan tinggi air bisa menjadi cara bagi anak untuk menghadapi polusi udara tinggi.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan dan kesejahteraan ibu hamil serta janin yang dikandungnya dapat terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah polusi udara.
Baca SelengkapnyaSelain penyakit fisik, lanjutnya, polusi udara juga salah satu pemicu penyakit mental.
Baca SelengkapnyaTidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak.
Baca Selengkapnya