Polusi udara tingkatkan risiko serangan jantung
Merdeka.com - Terlalu banyak terkena udara yan g tercemar membuat pembuluh arteri mengeras yang disebut atherosclerosis. Hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung, ungkap peneliti di Amerika.
Sara Adar dari University of Michigan School od Public Health dan Joel Kaufman dari University of Washington menemukan bahwa zat dalam udara yang tercemar berkaitan dengan penebalan pembuluh darah yang mengalirkan darah pada bagian kepala, leher, dan otak.
Sementara itu, peneliti juga menemukan bahwa pengurangan paparan terhadap udara yang tercemar mengurangi tingkat penebalan pada pembuluh darah. Ketebalan lapisan arteri merupakan indikator terhadap risiko terjadinya pengerasan pembuluh darah dan risiko terjadinya serangan jantung di masa depan.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi jantung? Tingginya polusi udara bisa membuat seseorang menjadi rentan mengalami penyakit jantung. Meningkatnya risiko penyakit jantung ini disebabkan karena penumpukan plak pada arteri koroner. Bagian tubuh ini bermanfaat untuk mensuplai darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung.
-
Bagaimana zat berbahaya di polusi udara bisa masuk ke tubuh? Jika karbon monoksida terhirup ke dalam tubuh maka akan menyebabkan Anda keracunan.
-
Zat berbahaya apa saja yang ada di polusi udara? Merdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai. Zat-zat tersebut tentu dapat memicu berbagai macam penyakit.
-
Dimana zat berbahaya di polusi udara berasal? Karbon monoksida biasanya dihasilkan dari pembakaran batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, kayu bakar kompor, pembangkit listrik, dan limbah industri.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
"Penelitian ini membantu kami untuk memahami bagaimana paparan udara yang tercemar bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," ungkap Adar, seperti dilansir oleh Third Age (26/04).
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 5.362 orang berusia 45 - 84 tahun dari enam wilayah metropolitan di Amerika Serikat. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara telah menjadi masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSelama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaSelain penyakit fisik, lanjutnya, polusi udara juga salah satu pemicu penyakit mental.
Baca SelengkapnyaPolusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaKabut asap atau smog adalah kabut berwarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di atmosfer.
Baca SelengkapnyaKonsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini adalah PM2.5 dengan konsentrasi 78,8µg/m³.
Baca SelengkapnyaProses pembakaran, baik sampah organik maupun anorganik akan menghasilkan asap yang mengandung zat-zat beracun.
Baca Selengkapnya