Pria lebih berisiko mati mendadak saat berolahraga
Merdeka.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria lebih berisiko mati mendadak ketika melakukan olahraga seperti berlari, bersepeda, atau permainan olahraga lain dibandingkan wanita. Pria memiliki risiko 20 kali lebih besar untuk mengalami masalah jantung mendadak ketika berolahraga.
"Ini adalah penelitian pertama yang memberikan bukti bahwa pria lebih berisiko mati mendadak saat olahraga dibanding wanita," ungkap Dr Eloi Marijon, peneliti dari Paris Cardiovascular Research Center di Georges Pompidou European Hospital, seperti dilansir oleh Reuters (13/08).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pelacakan kasus kematian mendadak yang berkaitan dengan olahraga pada orang dewasa di Prancis selama tahun 2005 - 2010. Kematian mendadak tersebut diakibatkan oleh serangan jantung, ketika jantung tiba-tiba berhenti mendadak. Peneliti memperkirakan bahwa hal ini berhubungan dengan masalah pada jantung sebelum kejadian.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena serangan jantung? Beberapa orang mungkin mewarisi gen yang meningkatkan risiko kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan lipid.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
-
Apa saja penyebab serangan jantung saat berolahraga? Serangan jantung saat berolahraga bisa terjadi karena beberapa alasan, dan ini adalah topik yang penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang rutin berolahraga atau yang ingin memulai rutinitas olahraga.
-
Siapa yang lebih berisiko meninggal? Setelah lebih dari satu dekade, 1.871 individu yang retina mereka terlihat lebih tua lebih mungkin meninggal.
-
Kenapa serangan jantung bisa terjadi saat olahraga? Serangan jantung saat berolahraga bisa terjadi karena beberapa alasan, dan ini adalah topik yang penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang rutin berolahraga atau yang ingin memulai rutinitas olahraga.
-
Kenapa olahraga bisa menyebabkan serangan jantung? Walau berolahraga bisa menyehatkan, namun kondisi ini juga bisa menimbulkan risiko serangan jantung.
Besarnya risiko bervariasi pada atlet pria, namun tidak pada wanita. Sekitar lima dari satu juta pria yang rajin jogging mengalami kematian mendadak. Sementara satu dari satu juta pria yang rajin berenang mengalami kematian mendadak. Pada wanita kurang dari satu kematian per satu juta wanita yang aktif berpartisipasi pada dua jenis olahraga tersebut.
Dr Joseph Marek, seorang kardiolog dari midwest Heart Specialists di Oak Brook Terrace, Illinois menjelaskan adanya dua kemungkinan yang bisa menjelaskan hal tersebut. Pertama adalah bahwa pria cenderung melakukan olahraga terlalu cepat dan melakukan olahraga terlalu keras dibanding wanita.
Penjelasan kedua bahwa pria lebih berkemungkinan mengalami penyumbatan arteri. Hal ini menyebabkan aliran darah ke jantung terhambat dan meningkatkan risiko terjadinya kematian mendadak terutama saat berolahraga.
Peneliti berharap hasil penelitian ini bisa menjadi pembuka diskusi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian mendadak, serta penyebab perbedaan antar pria dan wanita dalam hal risiko kematian saat berolahraga.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaPenyerang muda asal Ghana, Raphael Dwamena, meninggal dunia secara mendadak karena serangan jantung saat bermain untuk KF Egnatia dalam pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaMasalah gangguan irama jantung lebih rentan dialami oleh perempuan, ketahui gejalanya yang terjadi.
Baca SelengkapnyaMeskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.
Baca SelengkapnyaBetis pria ternyata bisa menjadi penentu kondisi kesehatannya serta risiko di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaWanita cenderung memiliki usia lebih panjang dibanding pria karena sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis neurologi, Restu Susanti mengatakan, perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang berolahraga, sejumlah cedera bisa rentan terjadi terutama tergantung dari jenis olahraga yang dilakukan.
Baca Selengkapnya