Pria lebih berisiko meninggal akibat kanker
Merdeka.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa pria lebih berisiko meninggal akibat kanker dibanding wanita.
Selama 10 tahun terakhir, peneliti menemukan bahwa kanker prostat lebih berisiko menyebabkan kematian dibanding kanker ovarium. "Kesenjangan ini harus segera diatasi," kata Dr Shahrokh Shariat dari Weill Cornell Medical College di New York, sebagaimana dilansir Reuters (6/12).
Bersama timnya, Dr Shahrokh juga mengidentifikasi 10 jenis kanker paling umum yang diderita pria dan wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa 7 dari 10 jenis kanker bisa membunuh pria. Sementara itu, wanita hanya mungkin meninggal jika terkena kanker kandung kemih.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
-
Siapa yang lebih sering terserang kanker testis? Meskipun jarang, penyakit ini merupakan kanker yang paling umum terjadi pada pria muda, dan menyerang satu dari 199 pria secara keseluruhan mengutip theurologyfoundation.org.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena kanker serviks? Perempuan yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan dengan yang tidak merokok.
-
Siapa yang paling berisiko kena kanker penis? Kebanyakan penderita berusia di atas 50 tahun.Faktor usia sejauh ini salah satu faktor risiko utama kanker penis, dan Eropa memiliki populasi orang tua yang besar.
Merokok dan kurangnya kunjungan ke dokter diduga memperparah kondisi kanker yang diderita pria. Akibatnya, pria lebih mungkin mengalami keterlambatan diagnosis yang memperparah stadium kanker.
Yang Yang, sosiolog dan peneliti kanker dari University of North Carolina di Chapel Hill, menambahkan hormon seks juga dapat menyebabkan perbedaan sistem kekebalan tubuh pada pria dan wanita.
Terlepas dari bahaya kanker, pria harus lebih memperhatikan kesehatan mereka. Jangan pernah mengabaikan keluhan yang Anda rasakan. Yang terpenting adalah hentikan kebiasaan buruk merokok dan minum alkohol. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaWanita cenderung memiliki usia lebih panjang dibanding pria karena sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaKanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaKanker testis adalah salah satu jenis kanker yang relatif jarang terjadi, namun memiliki dampak signifikan terutama pada pria muda.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca Selengkapnya